MAKALAH SUMMARY GAS CHROMATOGRAPHY
1.
Definisi dan Fungsi
Kromatografi
adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari
komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase
diam (padat atau cair) dan fase gerak
(cair atau gas). Bila fase diam berupa zat padat yang aktif, maka dikenal
istilah kromatografi penyerapan (adsorption chromatography). Bila fase diam berupa
zat cair, maka teknik ini disebut kromatografi pembagian (partition
chromatography). Definisi kromatografi merupakan cara pemisahan molekul berdasarkan
perbedaan struktur dan atau komposisinya. Berdasarkan jenis fase gerak.
Kromatografi terbagi menjadi gas chromatography dan liquid chromatigraphy. Kromatografi
sebelumnya memiliki beberapa kekurangan diantaranya:
No
Jenis
Kekurangan
1
Kromatografi kertas
Butuh sampel banyak
2
Kromatografi lempeng tipis
Sampel harus berwarna
3
Kromatografi kolom
Proses lama
Cara mengidentifikasi sampel yaitu dengan
membandingkan senyawa dengan standar, diidentifikasi berdasarkan waktu retensi.
Cara menghitung kuantitas yaitu menghitung
luas daerah dibawah puncak pada kromatogram. Cara perhitungan:
• Standarisasi internal
• Standarisasi eksternal
• Normalisasi internal
Kromatografi
gas merupakan teknik kromatografi yang dapat digunakan untuk memisahkan senyawa
organik yang mudah menguap (volatil). Kromatografigas dapat dibagi menjadi dua
tipe berdasarkan fase diamnya, yaitu kromatografi gascair (GLC) dan
kromatografi gas-padat (GSC). Kromatografi
gas termasuk dalam salah satu alat analisa (analisa kualitatif dan analisa
kuantitatif). Ada dua jenis kromatografi gas, yatiu kromatografi gas padat
(KGP), dan kromatografi gas cair (KGC). Fasa bergerak keduanya adalah gas
(hingga keduanya disebut kromatografi gas), tetapi fasa diamnya berbeda.
Meskipun kedua cara tersebut mempunyai banya persamaan. Perbedaan antara kedunya
hanya tentang cara kerja. Pada
kromatografi gas padat (KGP) terdapat adsorbsi dan pada kromatografi gas cair
(KGC) terdapat partisi (larutan).
1.
Prinsip Kerja
Prinsip
utama pemisahan dalam kromatografi gas adalah berdasarkan perbedaan laju
migrasi masing-masing komponen dalam melalui kolom. Komponen-komponen yang
terelusi dikenali (analisa kualitatif) dari nilai waktu retensinya (RT).
Proses
kromatografi dalam alat GC dimulai dengan menyuntikkan sampel ke dalam kolom.
Mula-mula komponen-komponen di dalam kolom diuapkan, kemudian dielusi oleh gas
pembawa untuk melalui kolom. Perbedaan laju migrasi masing-masing komponen
dalam kolom disebabkan oleh perbedaan titik didih dan interaksi masing-masing
komponen dengan fasa stasioner. Pendeteksian saat keluar dari kolom dilakukan
berdasarkan perubahan sifat fisika aliran gas yang disebabkan adanya komponen
yang dikandungnya.
Sifat
fisika yang dimaksud adalah daya hantar panas, absorpsi radiasi
elektromagnetik, indeks refraksi, derajat terinduksi ion, dsb. Untuk analisa
kualitatif, komponen-komponen yang terelusi dikenali dari nilai waktu retensi, tR,
tR analit dibandingkan dengan tR standar pada kondisi operasi alat yang sama. Sedangkan
untuk analisa kuantitatif, penentuan kadar atau jumlah analit dilakukan dengan
membandingkan luas puncak analit dengan luas puncak standar.
2.
Mekanisme Kerja
Distribusi molekul antar dua fase
ditentukan oleh tetapan kesetimbangan yang dikenal dengan koefisien partisi (K) dengan rumus sebagai berikut:
1.
Gambar dan Komponen
Komponen GC diantaranya:
a.
Tabung
Gas
b.
Pengatur
Aliran Gas
Pengatur
Tekanan disebut Drager. Drager bekerja baik pada 2,5 atm, dan mengalirkan massa
aliran dengan tetap. Tekanan lebih pada tempat masuk dari kolom diperlukan
un¬tuk mengalirkan cuplikan masuk ke dalam kolom. Ini disebabkan, kenyataan
lubang akhir dari kolom biasanya mempunyai tekanan atmosfir biasa. Juga oleh
kenyataan bahwa suhu kolom adalah tetap, yang diatur oleh thermostat, maka
aliran gas tetap yang masuk kolom akan tetap juga.
Demikian
juga komponen-komponen akan dielusikan pada waktu yang tetap yang disebut waktu
penahanan (the retention time), t¬¬R. Karena kecepatan gas tetap, maka komponen
juga mempunyai volume karakteristik terhadap gas pengangkut = volume penahanan
(the retention volume), vr. Kecepatan gas akan mempengaruhi effisiensi kolom. Harga-harga
yang umum untuk kecepatan gas untuk kolom yang memiliki diameter luar.
1/4"
O.D : kecepatan gas 75 ml/min
1/8"
O.D : kecepatan gas 25 ml/min.
c.
Oven
d.
Gas
pembawa (fase gerak)
Gas
pembawa merupakan eluen yang mampu bergerak cepat. Pemilihan jenis gas pembawa
yang akan digunakan didasarkan pada jenis sampel yang akan dipisahkan dan tipe detektor
yang digunakan. Syarat gas yang digunakan yaitu murni, inert, stabil, dan cocok
dengan detektor. Diantara gas yang dapat digunakan yaitu He, Ar, H2,
N2. Kecematan aliran gas pembawa yaitu ±150 mL/menit
e.
Sistem
Injektor
Sampel yang
dimasukkan harus mudah menguap dan stabil. Metode injeksi yang paling umum
digunakan yaitu microsyringe. Sampel diinjeksikan melalui sebuah sekat karet ke
dalam wadah penguapan pada bagian atas kolom. Temperatur sampel pada bagian
injeksi biasanya sekitar 50 °C lebih tinggi dari titik didih komponen volatil
dari sampel. Untuk packed kolom, ukuran sampel antara 10 mikroliter hingga 20
mikroliter. Kolom kapiler disatu sisi membutuhkan sampel dengan jumlah yang
lebih sedikit hanya sekitar 10-3 mL. Pada kromatografi gas biasanya
menggunakan split/splitless injection. Diagram split/splitless injection
ditunjukkan pada gambar berikut:
f.
Kolom
Terdapat dua jenis kolom yang umum
digunakan pada kromatografi gas, yaitu
packed kolom
dan kolom kapiler (atau sering dikenal sebagai open tubular column). Packed
kolom memiliki pembagi yang cukup baik, inert dan material padatan pendukung
yang dilapisi cairan sebagai fase diam. Kebanyakan packed
kolom memiliki
panjang 1,5 hingga 1 m dan memiliki diameter internal 2-4 mm. Kolom kapiler
memiliki diameter internal < 1 mm, dan terdiri dari 2 tipe wallcoated open
tubular (WCOT) atau support-coated open tubular (SCOT). WCOT kolom terdiri dari
pipa kapiler dimana dindingnya dilapisi dengan fase diam berupa cairan.
Jenis yang lain yaitu SCOT kolom, memiliki
dinding bagian dalam pipa kapiler yang terisi lapisan tipis material pendukung.
Kedua tipe kolom kapiler ini lebih efisien daripada packed kolom namun lebih
mudah overloaded pada sampel dalam jumlah banyak.Terdapat dua jenis kolom di GC
yaitu kolom packed (diameter 3-6 mm, panjang 1-5 m. Kolom ini berisi zat padat
halus atau zat padat yg dilapisi zat cair kental sukar menguap. Kolom ini
berfungsi sebagai kolom preparasi. Selanjutnya terdapat Jenis kolom
kapiler/terbuka (diameter 0,1
– 0,7 mm, panjang 15-100 m) yang bagian dalamnya tidak terhalang oleh fasa diam.
Packed colomn
|
Capilary column
|
·
Diameter internal 2-4 mm,
panjang 1-4 m
·
Packed dengan
adsorben yang
sesuai
·
Umum digunakan pada analisis gas
·
Pelebaran puncak akibat difusi
Eddy karena memungkinkan berbagai cara molekul melalui kolom. |
·
Diameter internal 100 µm hingga 500
µm dengan panjang 10 m hingga 100 m.
·
Fase diam dilapisi bahan padatan dengan
ketebalan 0,2 µm to 1 µm.
· Puncak kromatogram tajam, tanpa pengaruh
difusi Eddy
·
Jumlah theoritical plates mencapai 500.000
yang menghasilkan pemisahan sangat baik.
|
|
|
g.
Termostat
Termostat
berfungsi untuk mengatur suhu kolom. Dimana suhu diatur agar sama atau sedikit
lebih tinggi dari suhu sampel.
h.
Detektor
Detektor
berfungsi untuk mendeteksi komponen-komponen yang telah terpisah dalam kolom.
Terdapat beberapa macam detektor yaitu TCD (detector daya hantar panas, gas
pembawa paling sesuai untuk detektor ini yaitu H2 dan He), FID
(detektor ionisasi nyala), ECD (detektor penangkap elektron, peka terhadap halogen, karbonil
terkanjugasi, nitril, nitro dan organologam), Detector fotometri nyala/emisi
optik (untuk mendeteksi P (536 nm) dan S (394 nm) dalam pestisida dan polutan
udara), Detector spektroskopi massa (GC-MS) (detektor ini mengidentifikasi
berdasarkan Mr, solut ditembaki dengan elektron berenergi tinggi sehingga pecah
menjadi molekul-molekul yg lebih kecil). Detektor kromatografi gas
mengidentifikasi analit ketika analit terelusi dari kolom dan berinteraksi
dengan detektor. Signal elektonik dari hasil interaksi tersebut dikirim ke
sistem data untuk diterjemahkan dalam bentuk kromatogram. Terdapat beberapa tipe
detektor pada kromatografi gas. Tipe detektor tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
Detektor
|
Selektivitas
|
Kemampuan
Deteksi
|
Flame ionization
(FID)
|
Sebagian besar senyawa organik.
|
100 pg
|
Thermal
conductivity
(TCD)
|
Universal
|
1 ng
|
Electron capture
(ECD)
|
Halida, nitrat, nitrit, peroksida,
anhidrida, dan organometal.
|
0,5 pg
|
Nitrogenphosphorus
|
Nitrogen, phosphorus
|
10 pg
|
Flame photometric
(FPD)
|
Sulfur, fosfor, boron, arsen,
germanium, selenium, chromium
|
100 pg
|
Photo-ionization
(PID)
|
Alifatik, aromatik, keton, ester,
aldehid, amina, heterocyclics,
organosulphurs, beberapa
organometal
|
2 pg
|
Hall electrolytic
conductivity
|
Halida, nitrogen, nitrosamine,
sulphur
|
-
|
Gas pembawa
|
DHP
|
DIN
|
DTE
|
DFN
|
Helium
|
X
|
X
|
-
|
-
|
Hydrogen
|
X
|
-
|
-
|
-
|
Nitrogen
|
X
|
X
|
x
|
x
|
Argon
|
-
|
-
|
x
|
-
|
DHP
= detektor hantaran panas (TCD)
DIN
= detektor ionisasi nyala (FID)
DIE = detektor tangkapan nyala (ECD)
DFN = detektor fotometri nyala
i.
Rekorder
Rekorder
berfungsi mencatat hasil.
5. Jenis sampel yang dapat dianalisa
Untuk
khromatografi kertas dan TLC, sampel diaplikasikan beberapa kali pada spot yang sama, dengan membiarkan solven
menguap diantara aplikasinya (biasanya dibantu dengan menggunakan hair dryer).
Gunanya agar diperoleh sampel dengan konsentrasi tinggi. Untuk khromatografi kolom dan gas, sampel
dikonsentrasikan terlebih dahulu sebelum diaplikasikan. Sampel yang cocok dianalisa menggunakan GC yaitu yang mudah menguap, memiliki titik didih rendah, dan tidak
rusak dalam bentuk gasnya.
Kebanyakan
senyawa anorganik tidak cukup menguap untuk memperkenankan penggunaan GC secara
langsung, meskipun beberapa penelitian telah dilakukan pada suhu-suhu sangat
tinggi dengan menggunakan garam-garam leburan atau campuran eutektik sebagai
fase cair stasioner. Helida dari beberapa unsur seperti timah, titanium, arsen,
dan antimoni cukup mudah menguap, dan telah di pisahkan dengan GC. Sejumlah
logam seperti berilium, alumunium, tembaga, besi, krom, dan kobal telah dapat
di GC kan dalam bentuk senyawa-senyawa kelat yang cukup mudah menguap dengan
asitelaseton dan turunan yang difluorinasikan. Misalnya aluminium, besi, dan
tembaga telah ditentukan dalam logam-campur dengan melarutkan contoh diikuti
dengan ekstraksi logam-logamnya ke dalam larutan klorofom dari trifuoroasetilaseton
yang kemudian di kromatografikan. Kesalahan-kesalahan relatif setingkat 0,2
hingga 3% telah dilaporkan.
Kromatografi gas telah digunakan pada
sejumlah besar senyawa-senyawa dalam berbagai bidang. Dalam senyawa organic dan
anorganik, senyawa logam, karena persyaratan yang digunakan adalah tekanan uap
yang cocok pada suhu saat analisa dilakukan. Berikut akan kita lihat beberapa
kegunaan kromatografi gas pada bidang-bidangmya adalah :
a.
Polusi udara
Kromatografi gas merupakan alat yang
penting karena daya pemisahan yang digabungkan dengan daya sensitivitas dan
pemilihan detektor GLC menjadi alat yang ideal untuk menentukan banyak senyawa
yang terdapat dalam udara yang kotor, KGCdipakai untuk menetukan Alkil-Alkil
Timbal, Hidrokarbon, aldehid, keton SO , HS, dan beberapa oksida dari nitrogen
dan lain-lain.
b.
Klinik
Diklinik kromatografi gas menjadi alat
untuk menangani senyawa-senyawa dalam klinik seperti : asam-asam amino,
karbohidrat, CO, dan O dalam darah, asam-asam lemak dan turunannya, trigliserida-trigliserida,
plasma steroid, barbiturat, dan vitamin.
c.
Bahan – bahan pelapis
Digunakan untuk menganalisa
polimer-polimer setelah dipirolisa, karet dan resin-resin sintesis.
d.
Minyak atsiri
Digunakan untuk pengujian kulaitas
terhadap minyak permen, jeruk sitrat dan lain-lain.
e.
Bahan makanan
Digunakan dengan TLC dan kolom-kolom,
untuk mempelajari pemalsuanatau pencampuran, kontaminasi dan pembungkusan
dengan plastic pada bahan makanan, juga dapat dipakai unutk menguji jus,
aspirin, kopi dan lain-lain.
f.
Sisa-sisa pestisida
KGC dengan detektor yang sensitive dapat
menentukan atau pengontrolan sisa-sisa peptisida yang diantaranya senyawa yang
mengandung halogen, belerang, nitrogen, dan fosfor
g.
Perminyakan
Kromatografi gas dapat digunakan unutk
memisahkan dan mengidentifikasi hasil-hasildari gas-gas hidrokarbon yang
ringan.
h.
Bidang farmasi dan obat-obatan
Kromatografi gas digunakan dalam
pengontrolan kualitas, analisa hasil-hasil baru dalam pengamatan metabolisme
dalam zat-zatalir biologi.
i.
Bidang kimia/penelitian
Digunakan untuk menentukan lama reaksi
pada pengujian kemurnian hasil
6.
Aplikasi
GC
dapat digunakan untuk analisa secara kualitatif membandingkan tr analit
dengan standar atau dengan ko-kromatografi. Analisa kualitatif secara langsung
menggunakan detektor MS atau IR, atau secara tidak langsung menggunakan
detektor TCD, Flame Ionization Detector
(FID). Selain itu dapat dilakukan secara kuantitatif dengan cara adisi dan
kalibrasi. Perhitungan kuantitatif yaitu dengan menghitung luas peak dimana
semakin luas peak maka konsentrasi komponen dalam sampel semakin besar.
No comments:
Post a Comment