H-JELLY: MODIFIKASI JELLY YANG DIPERKAYA DENGAN NANAS, KULIT
PISANG, DAN JAMUR TIRAM SEBAGAI SOLUSI MALNUTRISI PENDERITA HIV BERBASIS
TEKNOLOGI NANOENKAPSULASI
Annisa
Ulfah Pristya1)
1)
Faculty of Agricultural Technology,
Brawijaya University
Human Immunodeficiency Virus (HIV) penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome
(AIDS) telah menjadi isu topikal di dunia. Salah satu negara berkembang yang
menghadapi masalah serius HIV adalah Indonesia. Upaya yang telah dilakukan untuk menangani masalah virus HIV, diantaranya dengan langkah
pencegahan dan pemberian antiretroviral (ARV) untuk memperpanjang usia penderita. Kelemahan ARV
adalah digunakannya kombinasi obat-obatan yang meningkatkan bahaya efek kontradiktif obat dan resistensi sehingga menurunkan potensi ARV. Penulis memberikan solusi H-Jelly
yang merupakan produk suplemen makanan bagi penderita
HIV yang
mampu menekan replikasi
virus HIV dan mencegah progresifitas penyakit. Produk H-Jelly memanfaatkan tiga bahan dasar untuk meningkatkan nilai nutrisi guna memberikan solusi malnutrisi penderita HIV. Ketiga bahan itu adalah
nanas, kulit pisang,
dan jamur tiram. Nanas berperan sebagai sumber enzim bromelain yang merupakan suatu enzim proteolitik yang dapat mengkatalisis reaksi hidrolisis dari protein, sasarannya yaitu protein kapsid virus HIV. Kulit pisang mengandung vitamin C, E, dan B6. Vitamin C dapat bertindak
sebagai antioksidan, sementara B6 dapat merangsang serotonin sebagai
anti-depresan. Jamur tiram bertindak sebagai sumber β-glukan untuk merangsang
sistem kekebalan tubuh. Ketiga bahan dasar tersebut diolah dengan
teknologi nanoenkapsulasi yang memiliki kelebihan dapat melindungi senyawa
dari kerusakan dan kehilangan nutrisi selama pengolahan serta meningkatkan
kemampuan senyawa dapat mencapai tepat sasaran pengobatan sehingga dapat
meminimalkan efek samping. Agar dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh tubuh, maka bahan
dasar tersebut dikombinasikan dengan karagenan jenis kappa
karagenan sebagai emulsifier untuk mempermudah mengkonsumsi H-Jelly sebagai camilan dan memperbaiki saluran pencernaan
konsumen penderita HIV/AIDS. Keunggulan H-Jelly yaitu mengedepankan output socioecotechnology sehingga dengan adanya produk ini
tidak hanya mencegah komplikasi pada penderita, namun turut meningkatkan taraf
hidup masyarakat, mengangkat produk lokal indonesia, serta memperkenalkan dan
memanfaatkan nanoteknologi di masyarakat secara luas. Pihak
yang bersangkutan dalam program ini adalah pemerintah; khususnya Departemen Kesehatan, masyarakat, dan perusahaan. Langkah strategis
yang dilaksanakan
yaitu memberikan kesadaran bagi masyarakat, pengenalan teknologi, membangun kerjasama dengan pihak yang bersangkutan, melakukan produksi, memperkenalkan dan memasarkan produk, serta merealisasikan sasaran output socioecotechnology pada masyarakat.
No comments:
Post a Comment