Friday, August 3, 2018

TAMAN REMEDIASI


TAMAN REMEDIASI: SOLUSI PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI TAHU DENGAN TEKNOLOGI PLASMA

Annisa Ulfah Pristya1),
1)Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

Jumlah industri tahu di Indonesia dan pada tahun 2010 mencapai 84.000 unit usaha yang tersebar di kota besar maupun pedesaan. Dengan kapasitas produksi lebih dari 2,56 juta ton per tahun, industri tahu ini memproduksi limbah cair sebanyak 20 juta meter kubik per tahun. Sebagian besar industri tahu yang ada di Indonesia merupakan industri berskala kecil dan menengah yang belum mengelola limbahnya secara baik. Saat ini pembuatan tahu di Indonesia masih menggunakan teknologi yang sederhana, sehingga tingkat efisiensi penggunaan sumber daya (air dan bahan baku) masih sangat rendah dan tingkat produksi limbahnya sangat tinggi dengan konsentrasi ion hidrogen buangan industri tahu ini cenderung bersifat asam dengan pH 4-5, pada keasaman ini akan terlepas zat-zat yang mudah menguap. Komponen terbesar dari limbah cair tahu yaitu protein (N-total) sebesar 226, 06 sampai 434, 78 mg/L. Sehingga masuknya limbah cair tahu ke lingkungan perairan akan meningkatkan total nitrogen di perairan tersebut. Gas yang biasa ditemukan pada limbah adalah Oksigen, Hidrogen sulfida, Amonia, Karbondioksida, dan Metana. Gas-gas tersebut berasal dari dekomposisi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air limbah yang mengeluarkan bau busuk. Upaya yang dilakukan yaitu menggunakan metode fisika-kimia, biologis aerob, dan pemanfaatan gulma air. Akan tetapi, penerapan ketiga metode tersebut dalam skala riil khususnya Indonesia relatif sulit karena beberapa alasan, antara lain metode dan operasi relatif kompleks, kebutuhan jumlah koagulan besar. Sedangkan pengolahan limbah cair secara biologis aerob memerlukan daya energi listrik untuk aerasi tinggi, serta lahan pengolahan yang relatif luas. Dengan demikian, para pengusaha industri tahu sering membuang limbah ke badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Karena itu digunakan teknologi plasma dengan inovasi taman remediasi. Teknologi plasma termasuk dalam green teknologi karena tidak menggunakan bahan kimia dan dengan teknologi tersebut pengolahan limbah lebih cepat, tidak membutuhkan lahan yang luas serta hasil akhir yang ramah lingkungan. Teknologi plasma untuk mengolah limbah cair memiliki banyak kelebihan dibanding dengan cara konvensional, mikrobiologi maupun membran filtrasi. Proses penguraian senyawa organik oleh plasma berlangsung sangat cepat serta spesies aktif yang dihasilkan dapat menguraikan hampir seluruh senyawa organik yang terkandung dalam air limbah. Selain itu, inovasi taman remediasi memberikan solusi terhadap efisiensi tempat sehingga kombinasi antara teknologi plasma pada pengolahan limbah cair tahu dan inovasi taman remediasi merupakan solusi yang menjanjikan bagi pengolahan limbah cair industri tahu di Indonesia.

Kata kunci: limbah, plasma, remediasi, tahu

No comments:

Post a Comment

CATATAN BIOAKTIF DAN SINDROM METABOLIK

SINDROM METABOLIK 1.        Obesitas menyebabkan inflamasi, hipertensi, resistensi insulin . Kemudian menyebabkan DM 2, penyakit kardi...