Friday, August 3, 2018

BESAN (Indo Ver)


BESAN (MURBEI, KULIT PISANG, DAN NANAS): MODIFIKASI SUPLEMEN KAYA ANTIOKSIDAN BAGI PENDERITA HIV BERBASIS TEKNOLOGI NANOENKAPSULASI
Annisa Ulfah Pristya1)
1)Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

Human Immunodeficiency Virus (HIV) penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi isu topikal di dunia. Salah satu negara berkembang yang menghadapi masalah serius terhadap HIV adalah Indonesia. Penyakit ini ditandai dengan gejala menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia. Solusi yang pernah diterapkan adalah obat anti retroviral (ARV) yang bermanfaat menurunkan morbiditas dan mortalitas dini akibat infeksi HIV. Namun, pengobatan dengan ARV ini sangat mahal, tidak setiap orang dapat membeli obat ini. Selain itu malnutrisi bagi tubuh, efek samping yang seius dan kepatuhan konsumsi ARV seumur hidup menjadi masalah serius saat ini. Subsidi biaya pengobatan ARV dari departemen kesehatan ternyata tidak cukup merata dan sebagian besar pasien HIV/AIDS sulit untuk mendapatkan pelayanan ini. Sehingga penulis memberikan solusi BESAN yang merupakan suplemen dengan formulasi nanas, kulit pisang, dan murbei untuk membantu mengatasi malnutrisi pada penderita HIV. Nanas mengandung 9,61 mg/ml enzim bromelain yang dapat meningkatkan CD4 pada darah penderita HIV. Kulit pisang mengandung vitamin C sebagai antioksidan, vitamin B6 untuk merangsang serotonin sebagai anti-depresan. Sedagkan murbei mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, asam oleat, dan vitamin (karoten, B1, B2 dan C) sebagai sumber antioksidan. Dengan menggunakan teknologi nanoenkapsulasi sehingga terbentuk ukuran partikel lebih kecil dalam ukuran nano yang dapat melindungi suatu senyawa dari penguraian, senyawa dapat mencapai tepat sasaran pengobatan, mengontrol pelepasan zat aktif dan memperpanjang kerja obat serta menurunkan efek samping obat. Metode enkapsulasi yang digunakan yaitu metode sonokimia dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik menggunakan penyalut kitosan. Hasil foto SEM, kombinasi konsentrasi kitosan 2% dan jumlah sampel 50 mL menunjukkan nanopartikel kitosan yang lebih seragam. Selain itu luaran yang diharapkan adalah tercapainya output socioecotechnology pada masyarakat sehingga langkah strategis yang dilaksanakan untuk mencapainya yaitu memberikan sosialisasi pada masyarakat, pengenalan teknologi,  membangun kerjasama dengan pihak terkait, mempromosikan dan memasarkan produk pada masyarakat serta merealisasikan sasaran Socioecotechnology pada skala luas.

Keywords: HIV, Jelly, Nanoenkapsulasi, Socioecotechnology, Sonokimia.


No comments:

Post a Comment

CATATAN BIOAKTIF DAN SINDROM METABOLIK

SINDROM METABOLIK 1.        Obesitas menyebabkan inflamasi, hipertensi, resistensi insulin . Kemudian menyebabkan DM 2, penyakit kardi...