Wednesday, August 15, 2018

PAPER ASAM LINOLEAT TERKONJUGASI (CONJUGATED LINOLEIC ACID)


TUGAS PAPER MATA KULIAH PENGEMBANGAN SUPLEMEN DAN PANGAN FUNGSIONAL
MATERI: ASAM LINOLEAT TERKONJUGASI (CONJUGATED LINOLEIC ACID)

1.    Struktur Kimia dan Karakteristik/Sifat

Asam linoleat terkonjugasi (Conjugated Linoleic Acid = CLA) merupakan polyunsaturated fatty acid yang diproduksi bakteri rumen dari omega-6/asam linoleat (LA) (Mawarni 2006). CLA termasuk kelompok isomer dari asam linoleat (C18:2) yang dicirikan adanya ikatan rangkap yang berdampingan (Bhattacharya et al., 2006). CLA tersusun dari dua ikatan rangkap terkonjugasi pada [9,11], [10,12], [8,10], [7,9], dan [11,13] (Park, 2009). Ikatan rangkap CLA tersebut dalam bentuk cis (c-) maupun trans (t-), seperti cis-trans, trans-cis, cis-cis atau trans-trans (Silva et al., 2014; Jensen, 2002). Namun ikatan rangkap yang salah satunya trans merupakan yang memiliki sifat bioaktif (Jensen, 2002). Struktur asam linoleat (LA) dan CLA dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:



Gambar 1. LA (C18:2, c-9, c-12), CLA c-9, t-11, dan CLA t-10, c-12 (Khanal and Dhiman, 2004)

Isomer terbesar pada CLA adalah dalam bentuk c-9, t-11 yaitu sebanyak 73-94% (Chin et al., 1992; Chin et al., 1993). Sedangkan bentuk isomer t-10, c-12 hanya tersedia dalam jumlah 3-5% dari total CLA (Parodi, 2003). Isomer lain seperti c-11 tersedia sangat terbatas dalam lipid ruminansia (Tanmahasamut et al., 2004). Konsentrasi jenis-jenis isomer ini dapat diatur dengan cara manipulasi diet hewan ruminansia (Khanal, 2004).

2.    Sumber CLA
CLA diproduksi di rumen sebagai hasil biohidrogenasi tidak sempurna LA menjadi asam stearat oleh Butyrivibrio fibrisolvens (Kepler et al., 1966; Park, 2009) dan bakteri rumen lainnya (Kritchevsky, 2000). Dalam rumen, LA dihidrolisis dengan cepat dan dihasilkan asam lemak bebas tak jenuh yang dapat dibiohidrogenasi oleh mikroorganisme rumen. Akibatnya, hewan ruminansia menyerap asam lemak jenuh ini. Karena itu, makanan berbahan dasar hewan ruminansia mengandung asam lemak jenis ini. Namun, dalam kondisi biohidrogenasi tidak sempurna, CLA keluar dari rumen dan diserap oleh saluran pencernaan, sehingga berbagai isomer CLA banyak terdapat jaringan perifer (Silva et al., 2014). CLA yang diperoleh ini disintesa menggunakan C18:2 atau C18:3 sebagai prekursor (Kepler et al., 1966). Pathway biohidrogenasi CLA di rumen dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:


Gambar 2. Pathway biohidrogenasi LA dan ALA di rumen (Khanal and Dhiman, 2004). Keterangan: CLA c-9, t-11 hanya dibentuk dari biohidrogenasi c-9, c-12 C18:2, sedangkan TVA dibentuk dari LA dan ALA.

CLA juga dapat diperoleh dari hasil konversi t-11 C18:1 secara endogenous (transvaccenic acid, TVA), biohidrogenasi intermediat LA lainnya  atau (c-9, c-12, c-15 C18:3, LNA) oleh enzim Δ9-desaturase enzyme di jaringan non rumen (Corl et al., 2003; Kay et al., 2004) seperti kelenjar susu (Corl et al., 2001; Griinari and Bauman, 1999) atau jaringan adiposa (Gillis et al., 2003). Pathway konversi TVA menjadi CLA oleh enzim Δ9-desaturase dapat dilihat pada Gambar 3 berikut:


Gambar 3. enzim Δ9-desaturase mengonversi TVA menjadi c-9 t-11 CLA (Khanal and Dhiman, 2004)

Isomer CLA terdapat dalam makanan (Kramer et al., 1998). Sebanyak 17 isomer CLA alami terdeteksi pada susu, produk olahan susu, daging sapi, dan ASI. Isomer CLA juga terdapat pada jaringan adiposa manusia yang diuji menggunakan HPLC-silver ion dan GC-MS. Isomer CLA yang sudah teridentifikasi itu diantaranya t-12, t-14; t-11, t-13; t-10, t-12; t-9, t-11; t-8, t-10; t-7, t-9; t-7, c-9; t-6, t-8; c-12, t-14; t-11, c-13; c-11, t-13; c-10, t-12; c-9, t-11; c-8, t-10; c-7, t-9; c-9, c-11; dan c-11, c-13.

Tabel 1. Posisi dan geometri komposisi isomer (% dari total isomer) CLA di dalam sampel susu, mentega, keju, dan lemak daging sapi1
Isomer CLA
Susu2
Mentega
Keju
Daging sapi
Isomer cis, trans




7, 9
5,5
6,7
3,6
7,0
8, 10
1,5
0,3
1,0
2,6
9, 11
72,6
76,5
83,5
72,0
10, 12
0,4
1,1
-
2,6
11, 13
7,0
0,4
4,7
1,1
11,13
-
-
-
2,2
12, 14
0,7
0,8
0,4
0,7
Total cis trans (trans, cis)
87,7
85,8
93,2
88,2
Isomer trans, trans




6, 8

-
0,1
0,7
7, 9
2,4
-
0,6
1,5
8, 10
0,4
-
0,3
0,7
9, 11
2,0
-
1,5
3,7
10, 12
0,6
-
0,5
1,9
11, 13
4,2
-
2,3
1,9
12, 14
2,8
-
0,9
1,9
13, 15
-
-
0,1
-
Total trans, trans
12,3
9,4
6,3
12,3
Isomer cis-cis




8,10
-
-
<0,1
-
9,11
-
-
0,3
-
10,12
-
-
<0,3
-
11,13
-
-
0,3
-
Total cis, cis
-
4,8
0,7
-
Total CLA (% dari lemak)

0,5
0,93
0,27
1Parodi (2003), 2Shingfield et al. (2003)

Kandungan CLA dalam bahan pangan yang mengandung LA dapat ditingkatkan dengan fermentasi menggunakan bakteri asam laktat (Lin et al., 2002). Selain di rumen, CLA juga dapat disintesis di laboratorium menggunakan LA atau bahan-bahan tinggi LA, seperti bunga matahari, kesumba (safflower), kedelai, minyak jagung, melalui reaksi yang melibatkan isomerisasi air alkali51 dan isomerisasi dalam propilen glikol (Sehat et al., 1998). Hasil penelitian Fritsche et al. (2000) menunjukkan bahwa CLA sintesis mengandung isomer c-8, t-10 (14%); c-9, t-11 (30%); t-10, c-12 (31%); dan c-11, t-13 (24%).

3.    Peran, Fungsi, dan Mekanisme Terhadap Kesehatan
Telah dilakukan berbagai penelitian manfaat CLA bagi kesehatan. Beberapa rangkuman penelitian efek kesehatan CLA terhadap berbagai penyakit Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Efek kesehatan CLA terhadap berbagai penyakit
Studi/Model/Sel
Efek bagi kesehatan
Isomer*
a.     Karsinogenesis


Sel kanker payudara manusia1
Merusak DNA karsinogen
a
Sel Caco-22
Menurunkan jumlah sel dan ekspresi gen
b
Sel kanker tikus mamalia3
Reduksi kanker hingga 33-36%
a/b
Tikus DMBA dan DMH4
Jumlah sel dan proliferasi menurun
d
SGC-7901 cell line manusia5
Menurunkan invasi sel SGC-7901
a
Sel kanker kolon manusia HT-296
Mereduksi DNA dan meningkatkan apoptosis
d
Sel SGC-7901 in vitro7
Memutus daur hidup, meningkatkan apoptosis
a
Wanita dengan kanker payudara8
Menurunkan jumlah dan massa tumor
d
b.    Diabetes


Orang diabetes9
Menurunkan gula darah, leptin plasma, masa tubuh, dan BMI
b
Tikus zucker obesitas10
Meningkatkan transport glukosa
a/b
Tikus diabetes zucker11
Meningkatkan transport glukosa, glikogen sinthase, dan toleransi glukosa, serta upregulasi UCP2
b
Subjek diabetes tipe 212
Berbanding terbalik dengan masa tubuh dan serum leptin
b
c.     Adipogenesis


Mencit jantan stD ddY13
Meningkatkan oksidasi lemak dan konsumsi O2
c
Mencit balb-C14
Meningkatkan energi expenditure dan penggunaan energi
c
Orang overweight dan obesitas15
Menurunkan massa lemak tubuh
a/b
d.    Aterogenesis


Kelinci16
Menurunkan aterosklerosis di aorta
d
Hamster17
Mengurangi fatty streak aorta dan total kolesterol
c
e.     Imunitas


Mayoritas18
Meningkatkan respone imun dengan cara perlindungan terhadap kerusakan tambahan
c
f.      Metabolisme tulang


Tikus19
Meningkatkan sintesis kolagen
c
g.    Oksidasi


In vitro20
Melindungi dari H2O2 atau kumena H2O2
a/b
Liver tikus21
Mikrosom/mitokondria terlindung dari H2O2
d
*a=c-9, t-11, b=t-10, c-12, a/b=c-9, t-11 and t-10, c-12, c=campuran, d=tidak diketahui.
1Majumdar et al. (2002), 2Kim et al. (2002), 3Ip et al. (2002), 4Cheng et al. (2003), 5Yang et al. (2003), 6Cho et al. (2003), 7Liu et al. (2002), 8Lavillonniere and Bougnoux (1999), 9Belury et al. (2002), 10Teachey et al. (2003), 11Ryder et al. (2001), 12Belury et al. (2003). 13Ohnuki et al. (2001), 14Terpstra et al. (2002), 15Blankson et al. (2000), 16Lee et al. (1994), 17Nicolosi et al. (1997) 18Cook et al. (2003), 19Watkins et al. (1999), 20Su et al. (2003), 21Palacios et al. (2003)

Selain hasil penelitian pada Tabel 2, CLA juga memiliki aktivitas antioksidan (Paterson, 2000, Liangli, 2001; Liangli et al., 2002), anti-osteoarthritis (Shen et al., 2004), dan antiinflamasi (Bangsaganya et al., 2002). Selain itu CLA metabolisme lipid (Terpstra et al., 2002; Keim, 2003), toleransi glukosa (Silva et al., 2014), pembentukan tulang (Watkins and Seifert, 2000; Watkins et al., 2003), respon imun (Cook et al., 2003; Petridou et al., 2003; Silva et al., 2014), dan metabolisme vitamin A (Carta et al., 2002). CLA juga berperan seperti DHA (Decosa Heksanoat Acid) dan EPA (Eicosa Pentanoic Acid) untuk perkembangan otak balita dan retina (Brahmana, 1989), serta berperan sebagai faktor pertumbuhan (Yulianto, 2003).
CLA terbukti berdampak positif pada penyakit degeneratif seperti diabetes (Belury and Huevel, 1999; Belury, 2003) dengan cara memperbaiki sensitifitas insulin (Bhattacharya et al., 2006; Raff et al., 2007, Ringseis and Eder, 2009). CLA dapat mengurangi resiko penyakit jantung (Yulianto, 2003) dengan cara mencegah aterosklerosis (Mc Leod et al., 2004) dan mencegah dan mengobati hipertensi (Nagao et al., 2003). CLA juga dapat mencegah obesitas (Malpuegch et al., 2004; Mawarni, 2006) dengan cara mereduksi lemak tubuh (Park and Pariza, 2007). Hasil penelitian juga menunjukkan CLA mencegah perkembangan kanker (Banni et al., 2003; Field et al., 2004). Secara spesifik, isomer CLA t-9, t-11 memiliki efek antiproliferatif (Lai et al., 2005) dan dapat mencegah agregasi trombosit (Li et al., 2005). Isomer c-11 berpotensi melawan kanker payudara (Tanmahasamut et al., 2004).

4.    Pengembangan Pangan Fungsional
Pangan fungsional yang dapat dikembangkan dari CLA, diantaranya yaitu:
a.    Minyak Ikan Lele Terfermentasi (MILT)
Ngadiarti dkk (2013) melakukan penelitian menggunakan bahan baku minyak ikan lele (MIL) yang mengandung MUFA (36,12%) > PUFA (32,43%) > SFA (31,45%). MIL kemudian digunakan untuk memproduksi pangan fungsional minyak ikan lele terfermentasi (MILT). Proses pembuatannya yaitu secara fermentasi dengan bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus plantarum yang dapat menyebabkan perubahan komposisi asam lemak. Proses fermentasi ini juga mengaktifkan kerja Δ9 desaturase enzyme sehingga terjadi peningkatan asam arakhidonat dan CLA dari asam trans vaksenat (TVA). MILT mengandung MUFA (42,96%) > SFA (42,32%) > PUFA (15,39%). Titik cair, viskositas, dan bilangan TBA pada MIL secara berurutan adalah 23-30oC, 63,5 Pa.s 0,68. Sedangkan MILT adalah 29-30oC, 120,4 Pa.s dan 0,83.
b.    Susu Kambing Terfermentasi
Indratiningsih (2009) melakukan penelitian menggunakan bahan baku susu kambing terfermentasi yang mengandung CLA terhadap sel kanker. Proses fermentasi susu kambing menggunakan bakteri asam laktat L. bulgaricus, L. acidophilus, serta kombinasinya keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi susu kambing menggunakan bakteri kombinasi dapat meningkatkan CLA secara nyata antara 0,89-1,05% dari total asam lemak. Selanjutnya dilakukan uji sitotoksik susu kambing terfermentasi terhadap sel kanker leher rahim (HeLa cell line) yang diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Hasilnya menunjukkan bahwa susu kambing terfermentasi memiliki potensi sitotoksik terhadap sel HeLa, dengan LC50 sebesar 17,5 mg/ml.

c.    Suplementasi CLA Pada Susu Full Cream
Berlatar belakang dari rendahnya CLA pada susu full cream akibat pengolahan, Utami dkk (2012) melakukan suplementasi CLA pada susu full cream. Susu full cream ini diujikan pada 30 tikus Sprague-Dawley yang dibagi menjadi lima kelompok dengan lama perlakuan empat minggu. Hasilnya berat badan, profil lipid SGOT SGPT, dan rerata jumlah leukosit tikus meningkat setelah pemberian susu full cream (tinggi lemak). Sedangkan tikus yang diberi susu full cream suplementasi CLA 0,5% dan 2% mengalami penurunan berat badan, profil lipid SGOT SGPT, dan rerata jumlah leukosit.

Referensi
Banni, S., C.S.D. Heys, K.W.J. Wahle. 2003. Conjugated linoleic acid as anticancer nutrients: Studies in vivo and cellular mechanisms. In J. Sebedio, W.W. Christie and R. Adolf (ed). Advances in Conjugated Linoleic Acid Research, Vol. 2, pp: 267-281. AOCS Press.
Belury, M. A. 2003. Conjugated Linoleic Acids in Type 2 Diabetes Mellitus: Implications and Potential Mechanisms. In J. Sebedio, W.W. Christie and R. Adolf (ed) Advances in Conjugated Linoleic Acid Research, Vol. 2, pp 302-315. AOCS Press, Champaign, IL.
Belury, M. A. and J. P. Vanden Huevel. 1999. Modulation of diabetes by conjugated linoleic acid. In: (Ed. M. P. Yurawecz, M. M. Mossoba, J. K. G. Kramer, M. W. Pariza and G. J. Nelson). Advances in Conjugated Linoleic Acid Research. Vol. I. AOCS Press, Champaign, IL, pp. 404-411.
Belury, M. A., A. Mahon, S. Banni. 2003. The conjugated linoleic acid (CLA) isomer, t10c12-CLA, is inversely associated with changes in body weight and serum leptin in subjects with type 2 diabetes mellitus. J. Nutr. 133:257S-260S.
Belury, M. A., S. Y. Moya-Camarena, M. Lu, L. Shi, L. M. Leesnitzer, S. V. Blanchard. 2002. Conjugated Linoleic Acid is An Activator and Ligand For Peroxisome Proliferator-Activated Receptor-Gamma (PPARγ). Nutr. Res. 22:817-824.
Bhattacharya A, Banu J, Rahman M, Causey J, Fernandes G. Biological Effect of Conjugated Linoleic Acid In Health And Disease. J Nutr Biochemist. 2006; 17:789-810.
Blankson, H., J. A. Stakkestad, H. Fagertun, E. Thom, J. Wadstein and O. Gudmundsen. 2000. Conjugated linoleic acid reduces body fat mass in overweight and obese humans. J. Nutr. 130: 2943-2948.
Carta, G., E. Angioni, E. Murru, M.P. Melis, S. Spada, S. Banni. 2002. Modulation of Lipid Metabolism and Vitamin A by Conjugated Linoleic Acid. Prostaglandins Leukot. Essent. Fatty Acids., 67: 187-191.
Cheng, J. L., M. Futakuchi, K. Ogawa, T. Iwata, M. Kasai, S. Tokudome, M. Hirose and T. Shirai. 2003. Dose response study of conjugated fatty acid derived from safflower oil on mammary and colon carcinogenesis pretreated with 7,12- dimethylbenz[a]anthracene (DMBA) and 1, 2- dimethylhydrazine (DMH) in female Sprage-Dawley rats. Cancer Lett. 10:161-168.
Chin, S.F., Liu, W., Storkson, J.M., Ha, Y.L., Pariza, M.W. 1992. Dietary sources of conjugated dienoic isomers of linoleic acid, a newly recognized class of anticarcinogens. J. Food. Comp. Anal., 5:185–197.
Cho, H. J., W. K. Kim, E. J. Kim, K. C. Jung, S. Park, H. S. Lee, A. L. Tyner and J. H. Park. 2003. Conjugated linoleic acid inhibits cell proliferation and ErbB3 signaling in HT-29 human colon cell line. Am. J. Physiol. Gastrointest. Liver physiol. 284: G996-G1005.
Cook, M.E., D. Butz, G. Li, M. Pariza, L. Whigham and M. Yang. 2003. Conjugated linoleic Acid Enhances Immune Responses But Protects Against The Collateral Damage of Immune Events. in J. Sebedio, W.W. Christie and R. Adolf (ed). Advances in Conjugated Linoleic Acid Research, Vol. 2, pp: 283- 291. AOCS, Champaign, IL
Corl, B.A., L.H. Baumgard, D.A. Dwyer, J.M. Griinari, B.S. Phillips and D.E. Bauman. 2001. The role of delta(9)-desaturase in the production of cis-9, trans- 11 CLA. J. Nutr. Biochem., 12: 622-630.
Fritsche J., Fritsche, S., Solomon, M.B., Mossoba, M.M.,Yurawecz, M.P., Morehouse, K., and Ku, Y. 2000. Quantitative Determination of Conjugated Linoleic Acid Isomers In Beef Fat. Eur. J. Lipid Sci. Technol., 102:667–672.
Indratiningsih. 2009. Pengembangan Susu Kambing sebagai Pangan Fungsional dan Aplikasinya untuk Pencegahan Kanker. [Article]. Universitas Gadjah Mada.
Ip, C., Y. Dong, M. M. Ip, S. Banni, G. Carta, E. Angioni, E. Murru, S. Spada, M. P. Melis and A. Saebo. 2002. Conjugated linoleic acid isomers and mammary cancer prevention. Nutr. Cancer. 43:52-58.
Jensen, R.G, 2002. The Composition of Bovine Milk Lipid: January 1995 to December 2000. J. Dairy Sci., 85: 295-350.
Kepler, C.R., W.P. Tucker, S.B. Tove, 1966. Intermediates And Products of The Biohydrogenation of Linoleic Acid by Butyrivibrio fibrisolvens. J. Biol. Chem., 241: 1350-1354.
Khanal, R. C., Dhiman, T. R. 2004. Biosynthesis of Conjugated Linoleic Acid (CLA): A Review. Pakistan Journal of Nutrition 3 (2): 72-81.
Khanal, R.C. 2004. Dietary Influence on Conjugated Linoleic Acid Content of Milk and Consumer Acceptability of Milk and Cheese Naturally Enriched with Conjugated Linoleic Acid. [Ph. D. Dissertation]. Utah State University, Logan, Utah, USA.
Kim, E. J., J. G. Jun, H. S. Park, S. M. Kim, Y. L. Ha and J. H. Park. 2002. Conjugated linoleic acid (CLA) inhibits growth of Caco-2 colon cancer cells: possible mediation by oleamide. Anticancer Res. 22:2193-2197.
Kritchevsky, D. 2000. Antimutagenic and some other effects of conjugated linoleic acid. Br. J. Nutr., 83: 459-465.
Lavillonniere, F., P. Bougnoux. 1999. Conjugated linoleic acid (CLA) and the risk of breast cancer. In: (Ed. M. P. Yurawecz, M. M. Mossoba, J. K. G. Kramer, M. W. Pariza and G. J. Nelson). Advances in Conjugated Linoleic Acid Research. Vol. I. AOCS Press, Champaign, IL, pp. 276-282.
Lee, K. N., D. Kritchevsky and M. W. Pariza. 1994. Conjugated linoleic acid and atherosclerosis in rabbits. Atherosclerosis. 108:19-25.
Lin, TY, Lin CW, Wang YJ. 2002. Linoleic Acid Isomerase Activity In Enzym Extract from Lactobacillus acidophilus and Propionibacterium freudenreichii ssp. Shermanii. J Food Sci.; 67(4):1502-1505.
Liu, J. R., B. Q. Chen, Y. M. Yang, X. L. Wang, Y. B. Xue, Y. M. Zheng and R. H. Liu. 2002. Effect of apoptosis on gastric adenocarcinoma cell line SGC-7901 induced by cis-9, trans-11-conjugated linoleic acid. World J. Gastroenterol. 8:999-1004.
Majumdar, B., K. W. J. Wahle, S. Moir, A. Schofield, S. N. Choe, A. Farquharson, I. Grant and S. D. Heys. 2002. Conjugated linoleic acids (CLAs) regulate the expression of key apoptotic genes in human breast cancer cells. FASEB J.10.1096/fj.01- 0720fje.
Ngadiarti, I., Kusharto, C. M., Briawan, D., Marliyati, S. A., Sayuthi, D. 2013. Kandungan Asam Lemak dan Karakteristik Fisiko-Kimia Minyak Ikan Lele dan Minyak Ikan Lele Terfermentasi. Penelitian Gizi dan Makanan, Juni 2013 Vol. 36 (1): 82-90.
Nicolosi, R. J., E. J. Rogers, D. Kritchevsky, J. A. Scimeca and P. J. Huth. 1997. Dietary conjugated linoleic acid reduces plasma lipoproteins and early aortic atherosclerosis in hypercholesterolemic hamsters. Artery. 22:266-277.
Ohnuki, K. S. Haramizu, K. Oki, K. Ishihara and T. Foshiki. 2001. A single oral administration of conjugated linoleic acid enhanced energy metabolism in mice. Lipids. 36:583-587.
Palacios, A., V. Piergiacomi and A. Catala. 2003. Antioxidant effect of conjugated linoleic acid and vitamin A during nonenzymatic lipid peroxidation of rat liver microsomes and
mitochondria. Mol. Cell. Biochem. 250:107-113.
Pariza, M.W. 1999. The biological activities of conjugated linoleic acid. In M. P. Yurawecz, M. M. Mossoba, J. K. G. Kramer, M. W. Pariza and G. J. Nelson (ed) Advances in Conjugated Linoleic Acid Research, Vol. I., pp: 12-20. AOCS Press, Champaign, IL.
Park, Y. 2009. Conjugated linoleic Acid (CLA): Good Or Bad Trans Fat? J Food Comp Anal. 22:S4-S12.
Park, Y., Storkson, J.M., Albright, K.J., Liu, W. and Pariza, M.W. 1999. Evidence that the trans-10, cis-12 Isomer of Conjugated Linoleic Acid Induces Body Composition Changes in Mice. Lipids 34, 235–241.
Parodi, P. 2003. Conjugated linoleic acid in food. In J. Sebedio, W.W. Christie and R. Adolf (ed). Advances in Conjugated Linoleic Acid Research, Vol. 2, pp: 101-121. AOCS Press, Champaign, IL.
Platzman, A. 2000. Conjugated LinoleicAcid-Miracle nutrient? Diunduh melalui www.foodproductdesign.com pada 17 Mei 2018
Raff, M, Tholstrup T, Basu S, Nonboe P, Sorensen MT, Straarup. 2007. A Diet Rich in Conjugated Linoleic Acid and Butter Increases Lipid Peroxidation but Does Not Affect Atherosclerotic, Inflammatory, or Diabetic Risk Markers In Healthy Young Men. J Nutr.  138(3): 509-514.
Ringseis, R., Eder, K. 2009. Influence of Conjugated Linoleic Acids On Functional. Brit J Nutr. 102(8):1099-1116.
Ryder, J. W., C. P. Portocarrero, X. M. Song, L. Cui, M. Yu, T. Combatsiaris, D. Galuska, D. E. Bauman, D. M. Barbano, M. J. Charron, J. R. Zierath and K. L. Houseknecht. 2001. Isomer specific antidiabetic properties of conjugated linoleic acid. Diabetes 50: 1149-1157.
Sehat, N., Kramer, J.K.G, Mossoba, M.M., Yurawecz, M.P., Roach, J.A.G., Eulitz, K., Morehouse, K.M., Ku, Y. 1998. Identification of Conjugated Linoleic Acid Isomers in Cheese by Gas Chromatography, Silver Ion High Performance Liquid Chromatography and Mass Spectral Reconstructed Ion Profiles. Comparison Of Chromatographic Elution Sequences. Lipids, 33:963–971.
Silva, R. R., Rodrigues, L. B. O., Lisboa, M. D., Pereira, M. M.S. 2014. Conjugated Linoleic Acid (CLA): A Review. International Journal of Applied Science and Technology. Vol. 4 No. 2; March.
Su, N. D., X. W. Liu, M. R. Kim, T. S. Jeong and D. E. Sok. 2003. Protective action of CLA against oxidative inactivation of paraoxoginase 1, an antioxidant enzyme. Lipids 38:615-622.
Tanmahasamut, P., J. Liu, L. B. Hendry and N. Sidell. 2004. Conjugated linoleic Acid blocks estrogen signaling in human breast cancer cells. J. Nutr.134:674-80
Teachey, M. K., C. T. Zachary, T. Maier, V. Saengsirisuwan, J. A. Sloniger, S. Jacob, M. J. Klatt, A. Ptock, K. Kraemer, O. Hasselwander and E. Henriksen. 2003. Interactions of conjugated linoleic acid on insulin action in the obese Zucker rat. Metabolism 52:1167-1174.
Terpstra, A. H. M., A. C. Beynen, H. Everts, S. Kocsis, M. B. Katan and L. Zock. 2002. The decrease in body fat in mice fed conjugated linoleic acid is due to increases in energy expenditure and energy loss in the excreta. J. Nutr. 132:940- 945.
Watkins, B. A., Y. Li and M. F. Seifert. 1999. Bone metabolism and dietary cnjugated linoleic acid. In: (Ed. M. P. Yurawecz, M. M. Mossoba, J. K. G. Kramer, M. W. Pariza and G. J. Nelson). Advances in Conjugated Linoleic Acid Research. Vol. I. AOCS Press, Champaign, IL, pp. 253-275.
Watkins, B.A., Y. Li, D.R. Romsos, W.E. Hoffman, K.G.D. Allen, M.F. Seifert. 2003. CLA and bone modeling in rats. In J. Sebedio, W.W. Christie and R. Adolf (ed) Advances in Conjugated Linoleic Acid Research, Vol. 2, pp: 218-250. AOCS Press, Champaign, IL.
Yang, Y. M., B. Q. Chen, Y. M. Zheng, X. L. Wang, J. R. Liu, Y. B. Xue, R. H. Liu. 2003. The effects of conjugated linoleic acid on the expression of invasiveness and metastasis associated gene of human gastric carcinoma cell line Zhonghua Yu Fang Yi Xue Za Zhi. (in Chinese) 37:26-28.
Yulianto, W. A. 2003. Asam Linoleat Terkonjugasi, Nutrien “Ajaib” yang Sarat Manfaat. 20 juni 2003. Jakarta: Harian Kompas.

No comments:

Post a Comment

CATATAN BIOAKTIF DAN SINDROM METABOLIK

SINDROM METABOLIK 1.        Obesitas menyebabkan inflamasi, hipertensi, resistensi insulin . Kemudian menyebabkan DM 2, penyakit kardi...