Thursday, August 16, 2018

Q and A Sugar and Polysaccharide


1.       Gula (sakarida) terbagi 4 yaitu monosakarida (C5 pentosa dan C6 heksosa), disakarida (sukrosa, maltosa), oligosakarida (rafinosa), polisakarida (pati, selulosa, hemiselulosa, kitin)
2.       Karbohidrat berperan sebagai sumber energi (glukosa dan glikogen), pembentuk dinding sel tanaman (selulosa, hemiselulosa), ekoskeleton insekta (kitin)
3.       Aldosa tersusun dari 3C (contoh: gliseraldehid), ketosa tersusun dari 3C (contoh: dihidroksi aseton)
4.       Biji-bijian mengandung banyak oligosakarida (rafinose, stachyose) yg sangat sulit dicerna di usus halus karena itu langsung masuk ke usus besar. Di usus besar, oligosakarida ini digunakan oleh mikroflora usus
5.       Frukto oligosakarida adalah gula turunan buah yang mendorong pertumbuhan bifidobakteria di usus. Bifidobacteria ini akan memproduksi antibiotik alami untuk melawan E.coli dan streptococcus. Semakin tua seseorang, bifidobacteria semakin berkurang sehingga mudah terserang oleh E.coli dan streptococcus
6.       Oligosakarida ini digunakan sebagai pangan fungsional karena: menghasilkan energi sangat rendah/tidak bisa dicerna usus (sorbitol, manitol, raffinose), digunakan oleh mikroflora usus (raffinose, stakiosa), dan tidak menstimulasi sekresi insulin (sorbitol, erythriol), mencegah karies gigi (maltitol, sorbitol), diet rendah kalori karena dapat dicerna tapi tidak diserap (erythriol), mencegah obesitas karena mencegah sintesa asam lemak (xylitol)
7.       Oligosakarida (neosugar, dll) tidak ada yang dapat dicerna usus, kecuali palatinosa dan coupling sugar
8.       Urutan oligosakarida menjadi energi: ligosakarida (raffinose, maltitol, neosugar) > usus halus > tidak tercerna > usus besar > digunakan bakteri (BAL, bifidobacteria) > dihasilkan SCFA (asam Asetat, propionat, butirat) > energi (50% energi sukrosa)
9.       Gula yang tidak menyebabkan sekresi insulin ini jika dikonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan diare karena gas hasil fermentasi menyebabkan flatulensi dan adanya perubahan osmotik cairan usus
10.   Jika seseorang mengonsumsi sukrosa, sukrosa (gula) yang tersisa di mulut akan diubah oleh S. mutan jadi asam laktat sehingga pH mulut rendah (<5,5) dan terjadi karies gigi (Ca lepas dan enamel rusak/demineralisasi). Saat karies gigi bakteri masuk ke pulpa dentis sehingga terjadi abses dan infeksi akar gigi. S. mutan tidak dapat menggunakan coupling sugar dan palatinosa, sehingga tidak terbentuk asam laktat dan pH mulut tidak turun. Monooligosakarida rendah energi lain seperti manitol dan sorbitol lebih aman untuk gigi
11.   Gula alkohol (poliol) secara alami ada di buah dan sayur dalam bentuk monosakarida (manitol, sorbitol, xylitol) dan disakarida (maltitol, palatinit)
12.   Manitol banyak digunakan di permen karet. Xylitol diproduksi dari bagasse tebu. Sorbitol dan xylitol digunakan sebagai cairan infus parenteral
13.   Erythriol tidak menaikkan kadar gula darah. Tingkat kemanisannya hanya 70% dibanding gula biasa
14.   Gula alkohol masih terasa manis. Yang paling manis adalah erythriol dan xylitol, sedangkan galaktitol dan laktitol  memiliki tingkat kemanisan terendah

No comments:

Post a Comment

CATATAN BIOAKTIF DAN SINDROM METABOLIK

SINDROM METABOLIK 1.        Obesitas menyebabkan inflamasi, hipertensi, resistensi insulin . Kemudian menyebabkan DM 2, penyakit kardi...