1.
Gula (sakarida) terbagi 4 yaitu monosakarida (C5
pentosa dan C6 heksosa), disakarida (sukrosa, maltosa), oligosakarida
(rafinosa), polisakarida (pati, selulosa, hemiselulosa, kitin)
2.
Karbohidrat berperan sebagai sumber energi (glukosa dan
glikogen), pembentuk dinding sel tanaman (selulosa, hemiselulosa), ekoskeleton
insekta (kitin)
3.
Aldosa tersusun dari 3C (contoh: gliseraldehid), ketosa tersusun dari 3C (contoh: dihidroksi
aseton)
4.
Biji-bijian mengandung banyak oligosakarida
(rafinose, stachyose) yg sangat sulit dicerna di usus halus karena itu langsung masuk ke usus besar. Di usus besar, oligosakarida ini digunakan oleh mikroflora
usus
5.
Frukto oligosakarida adalah gula turunan buah
yang mendorong pertumbuhan bifidobakteria di usus. Bifidobacteria ini akan
memproduksi antibiotik alami untuk melawan E.coli dan streptococcus. Semakin
tua seseorang, bifidobacteria semakin berkurang sehingga mudah terserang oleh
E.coli dan streptococcus
6.
Oligosakarida ini digunakan sebagai pangan
fungsional karena: menghasilkan energi sangat rendah/tidak bisa dicerna usus
(sorbitol, manitol, raffinose), digunakan oleh mikroflora usus (raffinose,
stakiosa), dan tidak menstimulasi sekresi insulin (sorbitol, erythriol),
mencegah karies gigi (maltitol, sorbitol), diet rendah kalori karena dapat
dicerna tapi tidak diserap (erythriol), mencegah obesitas karena mencegah sintesa
asam lemak (xylitol)
7.
Oligosakarida (neosugar, dll) tidak ada yang dapat
dicerna usus, kecuali palatinosa dan coupling sugar
8. Urutan oligosakarida menjadi energi: ligosakarida (raffinose, maltitol, neosugar)
> usus halus > tidak tercerna > usus besar > digunakan bakteri
(BAL, bifidobacteria) > dihasilkan SCFA (asam Asetat, propionat, butirat)
> energi (50% energi sukrosa)
9.
Gula yang tidak menyebabkan sekresi insulin ini
jika dikonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan diare karena gas hasil
fermentasi menyebabkan flatulensi dan adanya perubahan osmotik cairan usus
10.
Jika seseorang mengonsumsi sukrosa, sukrosa
(gula) yang tersisa di mulut akan diubah oleh S. mutan jadi asam laktat
sehingga pH mulut rendah (<5,5) dan terjadi karies gigi (Ca lepas dan enamel
rusak/demineralisasi). Saat karies gigi bakteri masuk ke pulpa dentis sehingga
terjadi abses dan infeksi akar gigi. S. mutan tidak dapat menggunakan coupling
sugar dan palatinosa, sehingga tidak terbentuk asam laktat dan pH mulut tidak
turun. Monooligosakarida rendah energi lain seperti manitol dan sorbitol lebih aman untuk gigi
11.
Gula alkohol (poliol) secara alami ada di buah
dan sayur dalam bentuk monosakarida (manitol, sorbitol, xylitol) dan disakarida
(maltitol, palatinit)
12.
Manitol banyak digunakan di permen karet. Xylitol
diproduksi dari bagasse tebu. Sorbitol dan xylitol digunakan sebagai cairan infus
parenteral
13.
Erythriol tidak menaikkan kadar gula darah.
Tingkat kemanisannya hanya 70% dibanding gula biasa
14.
Gula alkohol masih terasa manis. Yang paling
manis adalah erythriol dan xylitol, sedangkan galaktitol dan laktitol memiliki tingkat kemanisan terendah
No comments:
Post a Comment