Tuesday, September 4, 2018

CATATAN BIOAKTIF DAN SINDROM METABOLIK


SINDROM METABOLIK

1.       Obesitas menyebabkan inflamasi, hipertensi, resistensi insulin . Kemudian menyebabkan DM 2, penyakit kardiovaskuler (CVD)
2.       Obesitas menyebabkan penyimpanan lemak di adiposit. hal ini menyebabkan hipertrofi (ukuran sel lemak membesar). selanjutnya terjadi lipid overflow, yaitu akumulasi lemak di jaringan non adipose seperti jantung, liver, otot (terutama diacyl gliserol dan ceramide). hal ini menyebabkan resisten insulin. Dalam jangka panjang akan menyebabkan sindrom metabolik/degeneratif
3.       Resistensi insulin (SSPG) baik < 4.4 mmol/L. Diatas 4.4 penyakit banyak. Diatas 7.8 resiko semakin banyak dibanding yg SSPG lebih rendah. SSPG diukur pada puasa maupun post prandial
4.       NAFLD: Akumulasi lemak tinggi di liver (>= 5%)
5.       Dislipidemia: Profil lipid yang buruk dalam plasma (LDL kolesterol tinggi, HDL kolesterol rendah, Trigliserida darah tinggi)
6.       Sindrom metabolik: glukosa darah tinggi, insulin tidak bekerja, insulin tidak cukup, produksi insulin cukup tapi sel tidak sensitif. salah satu contohnya Diabetes Melitus (DM)
7.       DM 1 (IDDM): 10% dari total penderita diabetes, karena insulin tidak diproduksi (autoimun)
8.       DM 2 (DDM): 90% dari total penderita diabetes, produksi insulin di sel beta berkurang, sensitivitas sel berkurang, didahului oleh obesitas/overweight (berat badan berlebih)
9.       Manajemen DM 1: suntik insulin, olahraga ringan, dan makan berkarbohidrat setelah olahraga >60 menit, cek glukosa darah sebelum olahraga, makan sebelum olahraga jika glukosa darah < 100 mg/dl
10.   Manajemen DM 2: penurunan berat badan, meningkatkan aktivitas fisik, olahraga tanpa konsumsi makan berkarbohidrat dulu sebelumnya, turunkan berat badan 0.5-1 kg per minggu
11.   Reduksi intake karbohidrat dari 65% total kalori menjadi 35% total kalori dilaporkan mampu menurunkan 25% kadar trigliserida darah, diet rendah karbo > 6 bulan memperbaiki profil lipid
12.   Konsumsi makanan tinggi sukrosa dan fruktosa berasosiasi dengan NAFLD, diabetes, obesitas, sindrom metabolik, dll. Karena Fruktosa tidak menstimulasi leptin (enzim yang menstimulasi rasa kenyang) dan menyebabkan de Novo-Lipogenesis secara langsung dan meningkatkan berat badan. Fruktosa tinggi = pro inflamasi
13.   Diet rendah karbo dimulai dengan konsumsi karbo 30 g per hari hingga konsumsi 30-40% saja per hari. ALT (alkaline transferase) adalah enzim di liver yang merupakan indikator NAFLD. Produksinya akan turun dengan diet rendah karbo sekaligus rendah indeks glikemik (GI) dibandingkan diet tinggi karbo/tinggi GI
14.   Kombinasi diet rendah GI dengan olahraga menurunkan post-prandial HYPERINSULINEMIA
15.   Diet tinggi lemak meningkatkan resistensi insulin, mengganggu metabolisme lemak post-prandial, memperburuk NAFLD, dan penyakit jantung koroner
16.   Diet rendah lemak menurunkan LDL
17.   Diet tinggi PUFA mengaktifasi PPAR-α (faktor transkripsi), meningkatkan oksidasi lemak, meregulasi level lipid plasma, Mengurangi NAFLD, resistensi insulin dan inflamasi, memperbaiki dislipidemia dan menurunkan resiko penyakit jantung koroner
18.   Natrium picolinat: suplemen untuk diabetes. Kalau dikombinasikan dengan suntik insulin dapat membantu metabolisme karbohidrat. Namun natrium picolinat hanya diperlukan dalam jumlah sedikit, dan tidak boleh digunakan jika ada komplikasi penyakit lain, atau sedang hamil


BIOAKTIF

1.       Senyawa Non-Nutrient seperti fitokimia mempunyai efek yang kuat terhadap kesehatan
2.       Resveratrol adalah fenol golongan stilbenes yang berfungsi aktivasi sirtuin (memperbaiki metabolisme)
3.       Salah satu isoformnya adalah SIRT 1. SIRT 1 paling banyak dipelajari dan dilaporkan dari penelitian mempunyai efek proteksi terhadap penyakit metabolik dan degeneratif
4.       Komponen bioaktif bekerja pada regulatory sequences di DNA untuk memperbaiki metabolisme

Monday, September 3, 2018

DIET KETO AND DIET KARBO


DIET KARBO

1.       High glycemic index: monosakarida, disakarida, pati
2.       Karbohidrat (karbo) tidak tercerna: inulin, serat, selulosa, semiselulosa
3.       Diet tinggi karbo (karbo > 65%)
4.       Pada penulisan jurnal diet, perlu dipertimbangkan isokalori, waktu perlakuan, subjek penelitian (harus mirip/homogen dalam kisaran sempit), aktivitas fisik (harus ditentukan, sedentary atau aktif), dan jenis karbo agar tidak bias
5.       Diet tinggi GI meningkatkan respon insulin postprandial
6.       Insulin tinggi dalam darah, mengarahkan pathway metabolik pada sintesis asam lemak (karena melimpahnya acetyl CoA -> Malonyl CoA (Acetyl CoA terkarboksilasi) -> sintesis triasil gliserol (akumulasi lemak)
7.       Insulin tinggi dalam darah, mencegah pembongkaran cadangan lemak (lipolisis) pada jaringan adipose dan mencegah oksidasi lemak untuk energi.
8.       Konsumsi tinggi frukotsa meningkatkan kadar trigliserida darah, sehingga kelebihan karbohidrat dikonversi menjadi lemak lewat de novo lipogenesis
9.       berdasarkan penelitian, diet karbo dan protein selama 18 bulan menunjukkan bahwa diet protein meningkatkan FFM dan menurunkan rasio FM/FFM. Diet karbo menurunkan FFM dan meningkatkan FM
10.   FM adl massa jaringan lemak = tidak baik
11.   Berdasarkan sebuah studi, kadar gula darah orang kaukasia lebih cepat turun daripada orang cina. GI darah kaukasia lebih cepat turun daripada GI darah orang malaysia dan orang india


DIET KETO

1.       Diet tinggi lemak Karbo:Lemak:Protein = 35%:45%:20%. Sedangkan diet keto Carbo:Lemak:Protein = 5%:76%:20%
2.       Diet keto meningkatkan oksidasi lemak, HDL, penurunan trigliserida (TG) darah, penurunan kadar glukosa darah, penurunan respon insulin, penurunan akumulasi lemak, menginduksi gen Fibroblast-Growth Factor (FGF-1) yang meningkatkan lipolisis, serum fostat, vitamin D aktif dan TAG clearance
3.       Badan keton bisa digunakan utk energi oleh jantung, ginjal, otot, otak karena bisa menembus barrier pembuluh darah otak
4.       Dalam kondisi normal glukosa dan asam lemak > acetyl CoA. Acetyl CoA ke siklus krebs > acetyl CoA+oxaloacetat > kondensasi (glikogenesis)
5.       Pada diet keto, oxaloacetat (prekursornya piruvat, produk glikolisis rendah karena tidak ada karbo) terbatas sehingga acetyl CoA shunting pathway ke ketogenesis > ketone bodies (beta hidroksi butirat (OHB), acetoacetat dan acetone) > ketogenesis terjadi di liver (tapi liver tidak bs menggunakan ketone bodies)
6.       Diabetic Keto Acidosis = konsentrasi badan keton meningkat berlebihan > terjadi asidosis > pH darah turun
7.       Keunggulan diet keto: energi yang dihasilkan lebih tinggi daripada karbo
8.       Kelemahan: pusing, insomnia, konstipasi, diare, hipoglikemia, tidak mampu mencegah
9.       penurunan fungsi sel Beta pankreas dan sekresi insulin

Sunday, September 2, 2018

EPIDEMIOLOGI GIZI PART 2


SURVEILANS EPID GIZI

1.       Surveilans epidemiologi gizi adalah pengamatan dan pengumpulan informasi terhadap keadaan pangan dan status gizi
2.       Surveilans gizi rumit dan kompleks karena berhubungan dengan berbagai sektor dan kemiskinan
3.       Surveilans gizi merupakan kombinasi sistem tindakan dan informasi yang saling berhubungan dan mendukung
4.       Manfaat surveilans gizi: monitoring variabel dan faktor yang berpengaruh, intervensi program yang tepat, evaluasi program, manajemen program
5.       Tujuan: menyediakan data dan informasi, pemantauan program, peramalan kondisi gizi ke depan berdasarkan trend saat ini
6.       Urutan surveilans: penilaian pendahuluan (siapa, kapan, dimana) > kumpulkan data (sifat data/sumber data) > pengolahan dan analisa data (memahami kualitas data, menarik kesimpulan, melihat kecenderungan data) > penyajian data (tabel, grafik, poligon, spot map) > penyebaran data ke pihak yang berkepentingan (menggunakan bahasa sederahana dan data tertulis)
7.       Langkah surveilans: tentukan masalahnya apa > deskripsikan dg jelas sistem surveilans > komponen operasional (Siapa yang diamati, karakteristik, parameter pengukuran) > perencanaan sumber (dana, tenaga, sarana) > perencanaan tindakan dan evaluasi untuk pengembangan surveilans lebih lanjut


EPIDEMIOLOGI PENYAKIT

1.       Penelitian epidemiologi ada 3: deskriptif, analitik, eksperimen
2.       Manfaat epidemiologi: memberi info untuk administrasi kesehatan, mengetahui penyebab masalah penyakit, mengetahui perkembangan alamiah penyakit
3.       Epidemiologi adalah keadaan yg dipengaruhi manusia, tempat, dan waktu. Sehingga ada 4 macam masalah kesehatan: Epidemi (penyakit tjd dalam komunity atau daerah tertentu), Pandemi (Epidemi yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan biasanya mencakup proporsi populasi yang banyak), Endemi (penyakit secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat atau populasi tertentu), Sporadik
4.       Sehat = fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya. Sakit = keadaan dimana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu perjalanannya. Kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan / tekanan sehingga timbul pada gangguan pada sistem / fungsi dari tubuh
5.       Teori penyakit: triangle (cocok utk tau keterkaitan), laba-laba (Cocok untuk mengetahui sebab akibat), roda (cocok untuk mengetahui  mana yang paling berpengaruh)
6.       Mekanisme pertahanan tubuh ada yang umum (tingkat 1 dan 2) dan khusus (hormonal, kelompok, seluler)
7.       Agen penyebab penyakit ada 2 tipe (primer dan sekunder)
8.       Ada 4 hal yang menyebabkan seseorang sakit: agen penyakit bertambah/resistensi meningkat, host lemah karena gizi berkurang, lingkungan memudahkan penyebaran penyakit misal karena kotor, perubahan lingkungan sehingga host rentan (daerah kumuh)
9.       Model hubungan kausal, single cause > single effect, multiple cause > single effect, multiple cause > multiple effect
10.   Kausal penyakit: mutlak (pasti menyebabkan penyakit) > esensial (memungkinkan terjadi penyakit) > suffisien (butuh beberapa kausal untuk menyebabkan penyakit)
11.   Mengetahui riwayat alamiah penyakit utk: diagnosa, pencegahan, terapi
12.   Tahap alamiah penyakit: prepatogenesis (sehat) > patogenesis (inkubasi, penyakit dini, penyakit lanjut) > pascapatogenesis (sehat, mati, carrier/kronik, cacat)
13.   High grade endemic disease (frekuensi tinggi), low grade endemic disease (frekuensi rendah)
14.   Periodecity siklik (ada siklus tertentu setiap beberapa tahun), periodecity musiman (setiap ada perubahan musim tertentu), seculer trend (perkembangan fenomena penyakit dalam jangka waktu bertahun bahkan berabad-abad)
15.   Disentri Basiler. Periode inkubasi cepat (beberapa hari) kemudian dilanjut dengan periode infeksi dan masa laten. Penyebaran melalui vektor lalat. Pencegahan dengan menjaga kebersihan
16.   Malaria disebabkan oleh protozoa. Vektornya nyamuk. Tersebar secara alamiah (via nyamuk anopheles) dan tidak alamiah (penularan oral, malaria bawaan, jarum suntik)


TRANSISI EPIDEMIOLOGI

1.       Kemajuan kedokteran, pembangunan, dan infrastruktur, wanita bekerja, angka kelahiran rendah (pakai KB), perbaikan sanitasi yg selama ini jd penyabab penyakit menular, perubahan struktur masyarakat dari agraris ke industri, peningkatan pelayanan dan kualitas layanan kesehatan > angka harapan hidup tinggi > lansia meningkat > pergeseran pola penyakit
2.       Transisi epidemiologi adalah suatu pola perubahan penyakit dalam masyarakat dimana akan terjadi pergeseran pola penyakit dan pola sebab kematian dalam masyarakat dengan menurunnya angka penyakit menular tertentu dan meningkatnya angka berbagai penyakit tidak menular
3.       Transisi fertilitas: fertilitas tinggi > fertilitas rendah
4.       Transisi gaya hidup: merokok, konsumsi lemak, sedentary (malas bergerak), rendah karbohidrat kompleks (sebagai akibat dari urbanisasi, globalisasi, industrialisasi)
5.       Transisi pelayanan kesehatan: mortalitas bayi turun, kontrasepsi
6.       Transisi ekonomi: variasi/perbedaan sosio-ekonomi yang sangat luas
7.       Transisi epidemiologi ada 2 pengertian (Omran): statis (diawali dengan penyakit menular dan diakhiri penyakit tidak menular), dinamis (pola penyakit berubah sebagai akibat perubahan demografi, sosial ekonomi, teknologi dan politis)
8.       Tahap transisi epid terbagi 3: Tahap I: the era of festilence and famine (kematian tinggi, kelahiran tinggi, banyak penyakit menular), Tahap II: the era of receding pandemic (kematian menurun dengan pesat karena ditemukan obat, kelahiran meningkat pesat), Tahap III: the era of receding pandemic (kelahiran menurun akibat urbanisasi, pendidikan, dan peralatan kontrasepsi. kematian menurun tapi tidak sepesat tahap II), Tahap IV: the era of degenerative and manmade disease (kematian dan kelahiran di titik terendah, hampir nol. Tahap ini identik dengan penyakit degeneratif)
9.       Mekanisme transisi epidemiologi: Penurunan fertilitas yang akan mempengaruhi struktur umur, Perubahan faktor risiko yang akan mempengaruhi insiden penyakit, Perbaikan organisasi dan teknologi pelayanan kesehatan yang berpengaruh pada Crude Fatality Rate (CFR), Intervensi Pengobatan
10.   Konsekuensi transisi kesehatan bagi negara berkembang: dampak negatif ekonomi makro dan mikro, beban meningkat pada usia produktif
11.   Transisi penyakit di indonesia: defisiensi gizi/malnutrition dan juga obesitas/over nutrition (karena tidak seimbangnya penyebaran pangan, ekonomi, akses, infrastruktur, fasilitas kesehatan)
12.   Pencegahan: primer (ke populasi beresiko: ibu hamil, anak/balita, dan lansia), sekunder (skrining dan deteksi dini), tersier (optimal survivor, dukungan dari keluarga, rehabilitasi)

CATATAN BIOAKTIF DAN SINDROM METABOLIK

SINDROM METABOLIK 1.        Obesitas menyebabkan inflamasi, hipertensi, resistensi insulin . Kemudian menyebabkan DM 2, penyakit kardi...