Friday, August 3, 2018

AUTOHEMODIALIZER


AUTOHEMODIALIZER: Aplikasi Artificial Membrane Pada Glomerulus Penderita Gagal Ginjal Akut Akibat Glumerulonefritis Akut
Annisa Ulfah Pristya1
1Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

Penyakit ginjal merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dengan perkiraan sebanyak 36 juta orang meninggal pada tahun 2015 akibat gagal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berat yaitu gagal ginjal akut. Sebanyak 46,39% penderita gagal ginjal akut diawali oleh gangguan intra-renal yang merupakan kerusakan sel-sel ginjal biasanya terjadi akibat nekrosis tubulus iskemik salah satunya yaitu Glumerulonefritis Akut yang merupakan reaksi peradangan pada membran glomerulus dan mengakibatkan penyumbatan pori glomerulus serta kebocoran protein dan eritrosit ke ultrafiltrat glomerulus. Solusi penanggulangan yang dilakukan yaitu transplantasi ginjal atau hemodialisis. Namun, sebagian besar pasien baru setiap tahunnya memilih untuk menjalani terapi hemodialisis yang ditunjukkan sebesar 30,7% perjuta penduduk menjalani hemodialisis. Sayangnya terapi hemodialisis memiliki implikasi negatif diantaranya transmisi infeksi yang ditularkan melalui darah (blood-borne infection), biaya yang besar, timbulnya depresi, berpotensi meningkatkan terjadinya Dialisis Equiblirium Syndrome, dan tetap harus mengkonsumsi obat-obatan pendamping hemodialisis. Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi polimer kitosan yang diolah dari kitin yang merupakan limbah komoditas udang-udangan. Kitosan merupakan bahan alam yang bersifat biokompatibel, memiliki kekuatan mekanik yang tinggi, permeablitas terhadap urea, asam amino, dan kreatinin sehingga dapat dimanfaatkan sebagai material yang bermanfaat, salah satunya membran. Sedangkan silika dapat digunakan sebagai porogen sehingga dihasilkan kitosan dengan pori besar yang dapat disisipi ion logam yang memiliki afinitas tinggi dan berperan sebagai membran adsorpsi. Sementara ion logam Cu sehingga dapat memiliki afinitas tinggi sebagai adsorben urea. Sehingga kombinasi kitosan-silika-Cu dapat dijadikan membran untuk memisahkan urea dari komponen darah lain seperti albumin, glukosa, dan hemoglobin. Alat yang digunakan yaitu alat gelas standar, magnetic stirrer, sel filtrasi, kompresor, botol semprot, oven, neraca analitik, wrapping paper, kertas saring, dan alat SEM. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu serbuk kitosan, asam asetat, silika, CuSO4, Natrium hidroksida (NaOH), urea, pereaksi nessler dan aquades. Tahapan pembuatan artificial membrane dibagi menjadi tahap pembuatan membran kitosan-silika dan pembuatan membran kitosan-silika-Cu. Kemudian dilakukan karakterisasi yaitu karakterisasi gugus fungsi menggunakan Spektroskopi Inframerah FTIR 8400, uji permeabilitas membran menggunakan sel filtrasi pengaduk, dan uji penampang muka dan penampang melintang menggunakan SEM. Serta uji efektivitas artificial membrane Kitosan-Silika-Cu sebagai filter urea dan sebagai sebagai adsorben urea.
Keywords: CuSO4, Glumerulonefritis, Hemodialisis, Kitosan, Silika


No comments:

Post a Comment

CATATAN BIOAKTIF DAN SINDROM METABOLIK

SINDROM METABOLIK 1.        Obesitas menyebabkan inflamasi, hipertensi, resistensi insulin . Kemudian menyebabkan DM 2, penyakit kardi...