Friday, August 3, 2018

ACTIVE BIO-PACKAGING (Indo Ver)


ACTIVE BIO-PACKAGING: ALTERNATIF KEMASAN PRODUK IKAN TONGKOL YANG AMAN, BIODEGRADABLE DAN ANTIBAKTERI
Annisa Ulfah Pristya1)
1)Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

Kasus keracunan makanan di Indonesia telah terjadi sebanyak 48 kasus pada tahun 2006 dan terus meningkat menjadi 8.943 kasus dengan jumlah korban 25.268 orang tahun 2008 di pasar tradisional maupun di supermarket yang masih ditemukan pangan segar atau pangan olahan yang sudah kadaluarsa namun terkonsumsi oleh konsumen. Ikan tongkol merupakan salah satu produk perikanan yang digemari masyarakat namun sangat mudah mengalami kerusakan dan mengakibatkan keracunan. Hal ini dikarenakan distribusi dan penjualannya dalam keadaan terbuka sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi mikroba pembusuk dan patogen yang dapat menghasilkan senyawa beracun seperti TMA dan TVBN yang menyebabkan peningkatan pH ikan sebagai indikasi penurunan kualitas ikan penyebab keracunan dengan gejala muntah, bibir bengkak, sakit kepala, gatal-gatal, mual, muka kemerahan dan badan lemas akan timbul apabila mengonsumsi 70 sampai 100 mg histamin dan TVBN diatas batas aman 30% mg/100 gram. Selama ini penentuan kualitas kesegaran ikan tongkol dilakukan berdasarkan kualitas organoleptik. Cara tersebut masih kurang akurat karena bersifat subjektif dan tidak bisa menjamin bahwa ikan tongkol masih layak konsumsi. Hal ini dikarenakan ikan tongkol yang disimpan dalam kondisi dingin lebih sulit untuk menentukan kualitas dan tingkat kerusakannya. Untuk itu, diperlukan Active Bio-Packaging yang merupakan kemasan edible film bioindikator pH yang dapat mendeteksi kerusakan ikan tongkol yang cepat, akurat dan praktis menggunakan indikator kesegaran sekaligus dapat meminimalisir dan menghindarkan resiko terkontaminasinya produk oleh bakteri patogen dan pembusuk. Active Bio-Packaging memiliki keunggulan yaitu meningkatnya ketahanan bahan sebanding dengan peningkatan kekuatan, peningkatan sifat barrier yang lebih baik (untuk pengemas), karakteristik optik yang lebih baik karena ukuran nanopartikel yang sangat kecil, pemrosesan yang lebih mudah karena viskositas yang lebih rendah, biodegradable, dapat memperpanjang umur (shelf-life) dari fresh product seperti buah-buahan dan sayuran dengan cara mengatur respiratory exchange, juga dapat meningkatkan kualitas ikan tongkol segar dengan cara memperlambat kehilangan moisture, mengurangi oksidasi lemak dan discoloration dan memperbaiki penampilan produk. Produk ini dibuat dengan biaya investasi perbulan sebesar Rp 58.958,- dan biaya operasional Rp 53.000,- sehingga diperoleh laba sebesar Rp 704.000,-/bulan atau 44%. Pihak terkait yang turut berkontribusi dalam upaya pengaplikasian dan pengimplementasian adalah pemerintah, investor, lembaga penelitian, pedagang dan konsumen.

Kata kunci: antosianin, biodegradable, edible film, ikan tongkol, kerusakan

No comments:

Post a Comment

CATATAN BIOAKTIF DAN SINDROM METABOLIK

SINDROM METABOLIK 1.        Obesitas menyebabkan inflamasi, hipertensi, resistensi insulin . Kemudian menyebabkan DM 2, penyakit kardi...