Sunday, August 5, 2018

Review Cardiovascular Disease (CVD)

Review Cardiovascular Disease (CVD)
Mata Kuliah: Epidemiologi Gizi

Jantung adalah organ yang paling sibuk bekerja (Yahya, 2010). Berdenyut 100 ribu kali per hari atau 35 juta kali per tahun (Stewart et al., 2017). Pembuluh darah koroner merupakan penyalur aliran darah (membawa 0ksigen dan makanan yang dibutuhkan miokard agar dapat berfusi dengan baik (Djohan, 2014).

Penyakit kardiovaskuler (CVD) merupakan penyakit pada jantung dan pembuluh darah (WHO, 2016). 
Menurut Kusrahayu (2004), ada beberapa macam CVD:
1.Angina pektoris
2.Infark miocardium akut (IMA)
3.Penyakit Jantung Iskhemik
4.Kematian mendadak (sudden death)


Faktor resiko paling umum pada penyakit jantung yaitu aterosklerosis (penumpukan lemak) pada dinding arteri pembuluh darah yang mensuplai oksigen ke jantung



Semakin bertambah umur semakin besar resiko jantung koroner (Dyah, 2009; Zahrawardani, 2013)
Gejala khas PJK adalah rasa tidak nyaman atau nyeri di dada (angina) yang berlangsung selama 20 menit saat istirahat atau saat beraktivitas yang disertai gejala keringat dingin, lemah, rasa berat dan tertekan di dada, rasa mual, dan pusing, bahkan kematian mendadak (Sutedja, 2008)
Setiap 3 menit ada satu orang yang terkena serangan jantung (Lopez, 2006). Dimana separuhnya berusia dibawah 75 tahun (Gray et al., 2005). Satu dari empat orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung. 1 dari 6 laki-laki meninggal karena penyakit jantung. 1 dari 10 perempuan meninggal karena penyakit jantung.  Pada 2030 diperkirakan ada 25 juta kematian di dunia akibat penyakit kardiovaskuler (WHO, 2006). 


Faktor lingkungan merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi PJK (Yahya, 2010).  Dari ketiga faktor lingkungan tersebut, faktor lingkungan sosial sangat mempengaruhi (gaya hidup)

39% dari total populasi dunia menderia kolesterol (dislipidemia). 40% orang dibawah 25 tahun menderita tekanan darah tinggi. kedua hal ini merupakan faktor resiko PJK.

penanganan PJK dapat secara kuratif maupun preventif. namun upaya preventif lebih baik dari kuratif. salah satu upaya preventif yaitu sebagai berikut:


Referensi
Jurnal Utama:
Rebholz, C. M., Reynolds, Wofford, Chen, J., Kelly T. N., Whelton, P. K., He, J. 2012. Effect of soybean protein on novel cardiovascular disease risk factors: a randomized controlled trial. [Original Article]. European Journal of Clinical Nutrition (2013) 67, 58–63
Jurnal Pendukung:
World Health Organization. 2006. Deaths From Coronary Heart Disease. Diakses dari www.who.int/cardiovascular_diseases/cvd_14_deathHD.pdf
Gray, H.H., Dawkins, K.D., Morgan, J.M., dan Simpson, I.A., 2005. Kardiologi : Lecture
Notes Edisi 4.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Soeharto, I. 2004. Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung edisi kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Davey, P. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sitorus, R.H. 2008. 3 Jenis Penyakit Pembunuh Utama Manusia. Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Zahrawardani, D., Herlambang, K. S., Anggraeni, H. D. 2013. Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, Volume 1 Nomor 2 Tahun 2013




No comments:

Post a Comment

CATATAN BIOAKTIF DAN SINDROM METABOLIK

SINDROM METABOLIK 1.        Obesitas menyebabkan inflamasi, hipertensi, resistensi insulin . Kemudian menyebabkan DM 2, penyakit kardi...