TUGAS PAPER MATA KULIAH PENGEMBANGAN SUPLEMEN
DAN PANGAN FUNGSIONAL
MATERI: ASAM LINOLEAT TERKONJUGASI (CONJUGATED LINOLEIC ACID)
1. Struktur
Kimia dan Karakteristik/Sifat
Asam linoleat
terkonjugasi (Conjugated Linoleic Acid = CLA) merupakan polyunsaturated fatty acid yang diproduksi bakteri rumen dari
omega-6/asam linoleat (LA) (Mawarni 2006). CLA termasuk
kelompok isomer dari asam linoleat (C18:2) yang dicirikan adanya ikatan rangkap
yang berdampingan (Bhattacharya et
al., 2006). CLA tersusun dari dua ikatan rangkap terkonjugasi pada
[9,11], [10,12], [8,10], [7,9], dan [11,13] (Park, 2009). Ikatan rangkap
CLA tersebut dalam bentuk cis (c-)
maupun trans (t-), seperti cis-trans, trans-cis,
cis-cis atau trans-trans (Silva et al., 2014; Jensen, 2002). Namun ikatan rangkap yang salah
satunya trans merupakan yang memiliki sifat bioaktif (Jensen,
2002). Struktur asam linoleat (LA) dan CLA dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:
Gambar 1. LA (C18:2, c-9, c-12), CLA c-9, t-11,
dan CLA t-10, c-12 (Khanal and Dhiman, 2004)
Isomer
terbesar pada CLA adalah dalam bentuk c-9, t-11 yaitu sebanyak 73-94%
(Chin et al., 1992; Chin et al., 1993). Sedangkan bentuk isomer t-10,
c-12 hanya tersedia dalam jumlah 3-5% dari total CLA (Parodi, 2003).
Isomer lain seperti c-11 tersedia sangat terbatas dalam lipid ruminansia (Tanmahasamut et al., 2004). Konsentrasi jenis-jenis isomer ini dapat diatur
dengan cara manipulasi diet hewan ruminansia (Khanal, 2004).
2. Sumber
CLA
CLA diproduksi
di rumen sebagai hasil biohidrogenasi tidak
sempurna LA menjadi asam stearat oleh Butyrivibrio
fibrisolvens (Kepler et al., 1966; Park, 2009) dan bakteri rumen
lainnya (Kritchevsky, 2000). Dalam rumen, LA dihidrolisis dengan cepat
dan dihasilkan asam lemak bebas tak jenuh yang dapat dibiohidrogenasi oleh
mikroorganisme rumen. Akibatnya, hewan ruminansia menyerap asam lemak jenuh
ini. Karena itu, makanan berbahan dasar hewan ruminansia mengandung asam lemak jenis
ini. Namun, dalam kondisi biohidrogenasi tidak sempurna, CLA keluar dari rumen
dan diserap oleh saluran pencernaan, sehingga berbagai
isomer CLA banyak terdapat jaringan perifer (Silva et al., 2014). CLA yang diperoleh ini disintesa menggunakan C18:2 atau C18:3 sebagai prekursor (Kepler et al., 1966). Pathway biohidrogenasi CLA di
rumen dapat dilihat pada Gambar 2
berikut:
Gambar 2. Pathway biohidrogenasi LA dan ALA di rumen
(Khanal and Dhiman, 2004). Keterangan: CLA c-9, t-11 hanya
dibentuk dari biohidrogenasi c-9, c-12 C18:2, sedangkan TVA
dibentuk dari LA dan ALA.
CLA juga dapat diperoleh dari hasil konversi t-11 C18:1
secara endogenous (transvaccenic acid, TVA), biohidrogenasi intermediat LA
lainnya atau (c-9, c-12, c-15
C18:3, LNA) oleh enzim
Δ9-desaturase enzyme di jaringan non rumen (Corl et al., 2003; Kay et al.,
2004) seperti kelenjar susu (Corl et al., 2001; Griinari and Bauman,
1999) atau jaringan adiposa (Gillis et al., 2003). Pathway
konversi TVA menjadi CLA oleh enzim Δ9-desaturase dapat dilihat pada Gambar 3 berikut:
Gambar 3. enzim Δ9-desaturase mengonversi TVA menjadi c-9 t-11
CLA (Khanal and Dhiman, 2004)
Isomer CLA terdapat dalam makanan (Kramer et al.,
1998). Sebanyak 17 isomer CLA alami terdeteksi pada
susu, produk olahan susu, daging sapi, dan ASI. Isomer CLA juga terdapat pada
jaringan adiposa manusia yang diuji menggunakan HPLC-silver ion dan GC-MS.
Isomer CLA yang sudah teridentifikasi itu diantaranya t-12, t-14;
t-11, t-13; t-10, t-12; t-9, t-11; t-8,
t-10; t-7, t-9; t-7, c-9; t-6, t-8; c-12,
t-14; t-11, c-13; c-11, t-13; c-10, t-12;
c-9, t-11; c-8, t-10; c-7, t-9; c-9,
c-11; dan c-11, c-13.
Tabel 1. Posisi dan geometri komposisi isomer (% dari total isomer) CLA di
dalam sampel susu, mentega, keju, dan lemak daging sapi1
Isomer
CLA
|
Susu2
|
Mentega
|
Keju
|
Daging sapi
|
Isomer cis, trans
|
|
|
|
|
7, 9
|
5,5
|
6,7
|
3,6
|
7,0
|
8, 10
|
1,5
|
0,3
|
1,0
|
2,6
|
9, 11
|
72,6
|
76,5
|
83,5
|
72,0
|
10, 12
|
0,4
|
1,1
|
-
|
2,6
|
11, 13
|
7,0
|
0,4
|
4,7
|
1,1
|
11,13
|
-
|
-
|
-
|
2,2
|
12, 14
|
0,7
|
0,8
|
0,4
|
0,7
|
Total cis trans (trans, cis)
|
87,7
|
85,8
|
93,2
|
88,2
|
Isomer trans, trans
|
|
|
|
|
6, 8
|
|
-
|
0,1
|
0,7
|
7, 9
|
2,4
|
-
|
0,6
|
1,5
|
8, 10
|
0,4
|
-
|
0,3
|
0,7
|
9, 11
|
2,0
|
-
|
1,5
|
3,7
|
10, 12
|
0,6
|
-
|
0,5
|
1,9
|
11, 13
|
4,2
|
-
|
2,3
|
1,9
|
12, 14
|
2,8
|
-
|
0,9
|
1,9
|
13, 15
|
-
|
-
|
0,1
|
-
|
Total trans, trans
|
12,3
|
9,4
|
6,3
|
12,3
|
Isomer cis-cis
|
|
|
|
|
8,10
|
-
|
-
|
<0,1
|
-
|
9,11
|
-
|
-
|
0,3
|
-
|
10,12
|
-
|
-
|
<0,3
|
-
|
11,13
|
-
|
-
|
0,3
|
-
|
Total cis, cis
|
-
|
4,8
|
0,7
|
-
|
Total CLA (% dari lemak)
|
|
0,5
|
0,93
|
0,27
|
1Parodi (2003), 2Shingfield
et al. (2003)
Kandungan CLA dalam bahan pangan yang mengandung LA dapat ditingkatkan
dengan fermentasi menggunakan bakteri asam laktat (Lin et
al., 2002). Selain di rumen, CLA juga dapat
disintesis di laboratorium menggunakan LA atau bahan-bahan tinggi LA, seperti
bunga matahari, kesumba (safflower), kedelai, minyak jagung, melalui reaksi
yang melibatkan isomerisasi air alkali51 dan isomerisasi dalam propilen glikol (Sehat
et al., 1998). Hasil penelitian Fritsche
et al. (2000) menunjukkan bahwa CLA sintesis
mengandung isomer c-8, t-10
(14%); c-9, t-11 (30%); t-10, c-12 (31%); dan c-11,
t-13 (24%).
3. Peran,
Fungsi, dan Mekanisme Terhadap Kesehatan
Telah
dilakukan berbagai penelitian manfaat CLA bagi kesehatan. Beberapa rangkuman penelitian efek kesehatan CLA terhadap
berbagai penyakit Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Efek kesehatan CLA terhadap berbagai penyakit
Studi/Model/Sel
|
Efek bagi
kesehatan
|
Isomer*
|
a.
Karsinogenesis
|
|
|
Sel kanker payudara manusia1
|
Merusak DNA karsinogen
|
a
|
Sel Caco-22
|
Menurunkan jumlah sel dan ekspresi gen
|
b
|
Sel kanker tikus mamalia3
|
Reduksi kanker hingga 33-36%
|
a/b
|
Tikus DMBA dan DMH4
|
Jumlah sel dan proliferasi menurun
|
d
|
SGC-7901 cell line manusia5
|
Menurunkan invasi sel SGC-7901
|
a
|
Sel kanker kolon manusia HT-296
|
Mereduksi DNA dan meningkatkan apoptosis
|
d
|
Sel SGC-7901 in vitro7
|
Memutus daur hidup, meningkatkan apoptosis
|
a
|
Wanita dengan kanker payudara8
|
Menurunkan jumlah dan massa tumor
|
d
|
b.
Diabetes
|
|
|
Orang diabetes9
|
Menurunkan gula darah, leptin plasma, masa tubuh, dan BMI
|
b
|
Tikus zucker obesitas10
|
Meningkatkan transport glukosa
|
a/b
|
Tikus diabetes zucker11
|
Meningkatkan transport glukosa, glikogen sinthase, dan toleransi
glukosa, serta upregulasi UCP2
|
b
|
Subjek diabetes tipe 212
|
Berbanding terbalik dengan masa tubuh dan serum leptin
|
b
|
c.
Adipogenesis
|
|
|
Mencit jantan stD ddY13
|
Meningkatkan oksidasi lemak dan konsumsi O2
|
c
|
Mencit balb-C14
|
Meningkatkan energi expenditure dan penggunaan energi
|
c
|
Orang overweight dan obesitas15
|
Menurunkan massa lemak tubuh
|
a/b
|
d.
Aterogenesis
|
|
|
Kelinci16
|
Menurunkan aterosklerosis di aorta
|
d
|
Hamster17
|
Mengurangi fatty streak aorta dan total kolesterol
|
c
|
e.
Imunitas
|
|
|
Mayoritas18
|
Meningkatkan respone imun dengan cara perlindungan terhadap
kerusakan tambahan
|
c
|
f.
Metabolisme
tulang
|
|
|
Tikus19
|
Meningkatkan sintesis kolagen
|
c
|
g.
Oksidasi
|
|
|
In vitro20
|
Melindungi dari H2O2 atau kumena H2O2
|
a/b
|
Liver tikus21
|
Mikrosom/mitokondria terlindung dari H2O2
|
d
|
*a=c-9, t-11, b=t-10, c-12, a/b=c-9,
t-11 and t-10, c-12, c=campuran, d=tidak diketahui.
1Majumdar et al.
(2002), 2Kim et al.
(2002), 3Ip et al. (2002),
4Cheng et al. (2003), 5Yang
et al. (2003), 6Cho et al. (2003), 7Liu et al. (2002), 8Lavillonniere
and Bougnoux (1999), 9Belury et
al. (2002), 10Teachey et
al. (2003), 11Ryder et al.
(2001), 12Belury et al.
(2003). 13Ohnuki et al.
(2001), 14Terpstra et al.
(2002), 15Blankson et al.
(2000), 16Lee et al.
(1994), 17Nicolosi et al.
(1997) 18Cook et al.
(2003), 19Watkins et al. (1999), 20Su et al. (2003),
21Palacios et al. (2003)
Selain
hasil penelitian pada Tabel 2, CLA juga
memiliki aktivitas antioksidan (Paterson,
2000, Liangli, 2001; Liangli et al.,
2002), anti-osteoarthritis (Shen et al.,
2004), dan antiinflamasi (Bangsaganya et
al., 2002). Selain itu CLA metabolisme lipid
(Terpstra et al., 2002; Keim, 2003),
toleransi glukosa (Silva et al.,
2014), pembentukan tulang (Watkins and Seifert, 2000; Watkins et al., 2003), respon imun (Cook et al., 2003; Petridou et al., 2003; Silva et al., 2014), dan metabolisme vitamin A
(Carta et al., 2002). CLA juga
berperan seperti DHA (Decosa Heksanoat Acid) dan EPA (Eicosa Pentanoic Acid)
untuk perkembangan otak balita dan retina (Brahmana, 1989), serta berperan
sebagai faktor pertumbuhan (Yulianto, 2003).
CLA terbukti berdampak positif pada penyakit degeneratif seperti
diabetes (Belury and Huevel, 1999; Belury, 2003) dengan cara memperbaiki sensitifitas
insulin (Bhattacharya et al., 2006; Raff et al., 2007, Ringseis and Eder, 2009). CLA dapat mengurangi resiko
penyakit jantung (Yulianto, 2003) dengan cara mencegah aterosklerosis
(Mc Leod et al., 2004) dan mencegah dan mengobati hipertensi (Nagao et al., 2003). CLA juga dapat mencegah
obesitas (Malpuegch et al., 2004;
Mawarni, 2006) dengan cara mereduksi lemak tubuh (Park and Pariza, 2007). Hasil
penelitian juga menunjukkan CLA mencegah perkembangan kanker
(Banni et al., 2003; Field et al., 2004).
Secara spesifik, isomer CLA t-9,
t-11 memiliki efek antiproliferatif
(Lai et al., 2005) dan dapat mencegah
agregasi trombosit (Li et al., 2005).
Isomer c-11
berpotensi melawan kanker payudara (Tanmahasamut et al., 2004).
4.
Pengembangan Pangan Fungsional
Pangan fungsional yang dapat
dikembangkan dari CLA, diantaranya yaitu:
a. Minyak
Ikan Lele Terfermentasi (MILT)
Ngadiarti dkk (2013) melakukan penelitian menggunakan bahan baku minyak
ikan lele (MIL) yang mengandung MUFA (36,12%) > PUFA (32,43%) > SFA (31,45%).
MIL kemudian digunakan untuk memproduksi pangan fungsional minyak ikan lele
terfermentasi (MILT). Proses pembuatannya yaitu secara fermentasi dengan
bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus
plantarum yang dapat menyebabkan perubahan komposisi asam lemak. Proses
fermentasi ini juga mengaktifkan kerja Δ9 desaturase enzyme sehingga terjadi
peningkatan asam arakhidonat dan CLA dari asam trans vaksenat (TVA). MILT
mengandung MUFA (42,96%) > SFA (42,32%) > PUFA (15,39%). Titik cair,
viskositas, dan bilangan TBA pada MIL secara berurutan adalah 23-30oC,
63,5 Pa.s 0,68. Sedangkan MILT adalah 29-30oC, 120,4 Pa.s dan 0,83.
b.
Susu Kambing Terfermentasi
Indratiningsih (2009) melakukan penelitian menggunakan bahan baku
susu kambing terfermentasi yang mengandung CLA terhadap sel kanker. Proses
fermentasi susu kambing menggunakan bakteri asam laktat L. bulgaricus, L. acidophilus,
serta kombinasinya keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi susu
kambing menggunakan bakteri kombinasi dapat meningkatkan CLA secara nyata
antara 0,89-1,05% dari total asam lemak. Selanjutnya dilakukan uji sitotoksik susu
kambing terfermentasi terhadap sel kanker leher rahim (HeLa cell line) yang diinkubasi pada suhu 37oC
selama 24 jam. Hasilnya menunjukkan bahwa susu kambing terfermentasi memiliki
potensi sitotoksik terhadap sel HeLa, dengan LC50 sebesar 17,5 mg/ml.
c.
Suplementasi CLA Pada Susu
Full Cream
Berlatar belakang dari rendahnya CLA pada susu full cream akibat
pengolahan, Utami dkk (2012) melakukan suplementasi CLA pada susu full cream.
Susu full cream ini diujikan pada 30 tikus Sprague-Dawley yang dibagi menjadi lima
kelompok dengan lama perlakuan empat minggu. Hasilnya berat badan, profil lipid
SGOT SGPT, dan rerata jumlah leukosit tikus meningkat setelah pemberian susu
full cream (tinggi lemak). Sedangkan tikus yang diberi susu full cream
suplementasi CLA 0,5% dan 2% mengalami penurunan berat badan, profil lipid SGOT
SGPT, dan rerata jumlah leukosit.
Referensi
Banni, S.,
C.S.D. Heys, K.W.J. Wahle. 2003. Conjugated linoleic acid as anticancer
nutrients: Studies in vivo and cellular mechanisms. In J. Sebedio, W.W.
Christie and R. Adolf (ed). Advances in
Conjugated Linoleic Acid Research, Vol. 2, pp: 267-281. AOCS Press.
Belury, M. A.
2003. Conjugated Linoleic Acids in Type 2 Diabetes Mellitus: Implications and
Potential Mechanisms. In J. Sebedio, W.W. Christie and R. Adolf (ed) Advances in Conjugated Linoleic Acid
Research, Vol. 2, pp 302-315. AOCS Press, Champaign, IL.
Belury, M. A.
and J. P. Vanden Huevel. 1999. Modulation of diabetes by conjugated linoleic
acid. In: (Ed. M. P. Yurawecz, M. M. Mossoba, J. K. G. Kramer, M. W. Pariza and
G. J. Nelson). Advances in Conjugated
Linoleic Acid Research. Vol. I. AOCS Press, Champaign, IL, pp. 404-411.
Belury, M. A.,
A. Mahon, S. Banni. 2003. The conjugated linoleic acid (CLA) isomer,
t10c12-CLA, is inversely associated with changes in body weight and serum
leptin in subjects with type 2 diabetes mellitus. J. Nutr. 133:257S-260S.
Belury, M. A.,
S. Y. Moya-Camarena, M. Lu, L. Shi, L. M. Leesnitzer, S. V. Blanchard. 2002.
Conjugated Linoleic Acid is An Activator and Ligand For Peroxisome
Proliferator-Activated Receptor-Gamma (PPARγ). Nutr. Res. 22:817-824.
Bhattacharya
A, Banu J, Rahman M, Causey J, Fernandes G. Biological Effect of Conjugated
Linoleic Acid In Health And Disease. J Nutr Biochemist. 2006;
17:789-810.
Blankson, H.,
J. A. Stakkestad, H. Fagertun, E. Thom, J. Wadstein and O. Gudmundsen. 2000.
Conjugated linoleic acid reduces body fat mass in overweight and obese humans. J. Nutr. 130: 2943-2948.
Carta, G., E.
Angioni, E. Murru, M.P. Melis, S. Spada, S. Banni. 2002. Modulation of Lipid
Metabolism and Vitamin A by Conjugated Linoleic Acid. Prostaglandins Leukot. Essent. Fatty Acids., 67: 187-191.
Cheng, J. L.,
M. Futakuchi, K. Ogawa, T. Iwata, M. Kasai, S. Tokudome, M. Hirose and T.
Shirai. 2003. Dose response study of conjugated fatty acid derived from
safflower oil on mammary and colon carcinogenesis pretreated with 7,12- dimethylbenz[a]anthracene
(DMBA) and 1, 2- dimethylhydrazine (DMH) in female Sprage-Dawley rats. Cancer Lett. 10:161-168.
Chin, S.F.,
Liu, W., Storkson, J.M., Ha, Y.L., Pariza, M.W. 1992. Dietary sources of
conjugated dienoic isomers of linoleic acid, a newly recognized class of
anticarcinogens. J. Food. Comp. Anal.,
5:185–197.
Cho, H. J., W.
K. Kim, E. J. Kim, K. C. Jung, S. Park, H. S. Lee, A. L. Tyner and J. H. Park.
2003. Conjugated linoleic acid inhibits cell proliferation and ErbB3 signaling
in HT-29 human colon cell line. Am. J.
Physiol. Gastrointest. Liver physiol. 284: G996-G1005.
Cook, M.E., D.
Butz, G. Li, M. Pariza, L. Whigham and M. Yang. 2003. Conjugated linoleic Acid
Enhances Immune Responses But Protects Against The Collateral Damage of Immune
Events. in J. Sebedio, W.W. Christie and R. Adolf (ed). Advances in Conjugated Linoleic Acid Research, Vol. 2, pp: 283- 291.
AOCS, Champaign, IL
Corl, B.A.,
L.H. Baumgard, D.A. Dwyer, J.M. Griinari, B.S. Phillips and D.E. Bauman. 2001.
The role of delta(9)-desaturase in the production of cis-9, trans- 11 CLA. J. Nutr. Biochem., 12: 622-630.
Fritsche J.,
Fritsche, S., Solomon, M.B., Mossoba, M.M.,Yurawecz, M.P., Morehouse, K., and
Ku, Y. 2000. Quantitative Determination of Conjugated Linoleic Acid Isomers In
Beef Fat. Eur. J. Lipid Sci. Technol.,
102:667–672.
Indratiningsih.
2009. Pengembangan Susu Kambing sebagai Pangan Fungsional dan Aplikasinya untuk
Pencegahan Kanker. [Article]. Universitas Gadjah Mada.
Ip, C., Y.
Dong, M. M. Ip, S. Banni, G. Carta, E. Angioni, E. Murru, S. Spada, M. P. Melis
and A. Saebo. 2002. Conjugated linoleic acid isomers and mammary cancer
prevention. Nutr. Cancer. 43:52-58.
Jensen, R.G,
2002. The Composition of Bovine Milk Lipid: January 1995 to December 2000. J. Dairy Sci., 85: 295-350.
Kepler, C.R.,
W.P. Tucker, S.B. Tove, 1966. Intermediates And Products of The
Biohydrogenation of Linoleic Acid by Butyrivibrio fibrisolvens. J. Biol. Chem., 241: 1350-1354.
Khanal, R. C.,
Dhiman, T. R. 2004. Biosynthesis of Conjugated Linoleic Acid (CLA): A Review. Pakistan Journal of Nutrition 3 (2):
72-81.
Khanal, R.C.
2004. Dietary Influence on Conjugated
Linoleic Acid Content of Milk and Consumer Acceptability of Milk and Cheese
Naturally Enriched with Conjugated Linoleic Acid. [Ph. D. Dissertation].
Utah State University, Logan, Utah, USA.
Kim, E. J., J.
G. Jun, H. S. Park, S. M. Kim, Y. L. Ha and J. H. Park. 2002. Conjugated
linoleic acid (CLA) inhibits growth of Caco-2 colon cancer cells: possible
mediation by oleamide. Anticancer Res.
22:2193-2197.
Kritchevsky,
D. 2000. Antimutagenic and some other effects of conjugated linoleic acid. Br. J. Nutr., 83: 459-465.
Lavillonniere,
F., P. Bougnoux. 1999. Conjugated linoleic acid (CLA) and the risk of breast
cancer. In: (Ed. M. P. Yurawecz, M. M. Mossoba, J. K. G. Kramer, M. W. Pariza
and G. J. Nelson). Advances in Conjugated
Linoleic Acid Research. Vol. I. AOCS Press, Champaign, IL, pp. 276-282.
Lee, K. N., D.
Kritchevsky and M. W. Pariza. 1994. Conjugated linoleic acid and
atherosclerosis in rabbits. Atherosclerosis.
108:19-25.
Lin, TY, Lin
CW, Wang YJ. 2002. Linoleic Acid Isomerase Activity In Enzym Extract from Lactobacillus
acidophilus and Propionibacterium freudenreichii ssp. Shermanii. J Food
Sci.; 67(4):1502-1505.
Liu, J. R., B.
Q. Chen, Y. M. Yang, X. L. Wang, Y. B. Xue, Y. M. Zheng and R. H. Liu. 2002.
Effect of apoptosis on gastric adenocarcinoma cell line SGC-7901 induced by cis-9,
trans-11-conjugated linoleic acid. World
J. Gastroenterol. 8:999-1004.
Majumdar, B.,
K. W. J. Wahle, S. Moir, A. Schofield, S. N. Choe, A. Farquharson, I. Grant and
S. D. Heys. 2002. Conjugated linoleic acids (CLAs) regulate the expression of
key apoptotic genes in human breast cancer cells. FASEB J.10.1096/fj.01- 0720fje.
Ngadiarti, I.,
Kusharto, C. M., Briawan,
D., Marliyati, S. A., Sayuthi, D. 2013. Kandungan Asam Lemak dan
Karakteristik Fisiko-Kimia Minyak Ikan Lele dan Minyak Ikan Lele Terfermentasi.
Penelitian Gizi dan Makanan, Juni
2013 Vol. 36 (1): 82-90.
Nicolosi, R.
J., E. J. Rogers, D. Kritchevsky, J. A. Scimeca and P. J. Huth. 1997. Dietary
conjugated linoleic acid reduces plasma lipoproteins and early aortic
atherosclerosis in hypercholesterolemic hamsters. Artery. 22:266-277.
Ohnuki, K. S.
Haramizu, K. Oki, K. Ishihara and T. Foshiki. 2001. A single oral
administration of conjugated linoleic acid enhanced energy metabolism in mice. Lipids. 36:583-587.
Palacios, A.,
V. Piergiacomi and A. Catala. 2003. Antioxidant effect of conjugated linoleic
acid and vitamin A during nonenzymatic lipid peroxidation of rat liver
microsomes and
mitochondria. Mol. Cell. Biochem.
250:107-113.
Pariza, M.W.
1999. The biological activities of conjugated linoleic acid. In M. P. Yurawecz,
M. M. Mossoba, J. K. G. Kramer, M. W. Pariza and G. J. Nelson (ed) Advances in Conjugated Linoleic Acid
Research, Vol. I., pp: 12-20. AOCS Press, Champaign, IL.
Park, Y. 2009.
Conjugated linoleic Acid (CLA): Good Or Bad Trans Fat? J Food Comp Anal.
22:S4-S12.
Park, Y.,
Storkson, J.M., Albright, K.J., Liu, W. and Pariza, M.W. 1999. Evidence that
the trans-10, cis-12 Isomer of Conjugated Linoleic Acid Induces Body
Composition Changes in Mice. Lipids 34,
235–241.
Parodi, P.
2003. Conjugated linoleic acid in food. In J. Sebedio, W.W. Christie and R.
Adolf (ed). Advances in Conjugated
Linoleic Acid Research, Vol. 2, pp: 101-121. AOCS Press, Champaign, IL.
Raff, M,
Tholstrup T, Basu S, Nonboe P, Sorensen MT, Straarup. 2007. A Diet Rich in
Conjugated Linoleic Acid and Butter Increases Lipid Peroxidation but Does Not
Affect Atherosclerotic, Inflammatory, or Diabetic Risk Markers In Healthy Young
Men. J Nutr. 138(3): 509-514.
Ringseis, R.,
Eder, K. 2009. Influence of Conjugated Linoleic Acids On Functional. Brit J
Nutr. 102(8):1099-1116.
Ryder, J. W.,
C. P. Portocarrero, X. M. Song, L. Cui, M. Yu, T. Combatsiaris, D. Galuska, D.
E. Bauman, D. M. Barbano, M. J. Charron, J. R. Zierath and K. L. Houseknecht.
2001. Isomer specific antidiabetic properties of conjugated linoleic acid. Diabetes 50: 1149-1157.
Sehat, N.,
Kramer, J.K.G, Mossoba, M.M., Yurawecz, M.P., Roach, J.A.G., Eulitz, K.,
Morehouse, K.M., Ku, Y. 1998. Identification of Conjugated Linoleic Acid
Isomers in Cheese by Gas Chromatography, Silver Ion High Performance Liquid
Chromatography and Mass Spectral Reconstructed Ion Profiles. Comparison Of
Chromatographic Elution Sequences. Lipids,
33:963–971.
Silva, R. R.,
Rodrigues, L. B. O., Lisboa, M. D., Pereira, M. M.S. 2014. Conjugated Linoleic
Acid (CLA): A Review. International
Journal of Applied Science and Technology. Vol. 4 No. 2; March.
Su, N. D., X.
W. Liu, M. R. Kim, T. S. Jeong and D. E. Sok. 2003. Protective action of CLA
against oxidative inactivation of paraoxoginase 1, an antioxidant enzyme. Lipids 38:615-622.
Tanmahasamut,
P., J. Liu, L. B. Hendry and N. Sidell. 2004. Conjugated linoleic Acid blocks
estrogen signaling in human breast cancer cells. J. Nutr.134:674-80
Teachey, M.
K., C. T. Zachary, T. Maier, V. Saengsirisuwan, J. A. Sloniger, S. Jacob, M. J.
Klatt, A. Ptock, K. Kraemer, O. Hasselwander and E. Henriksen. 2003.
Interactions of conjugated linoleic acid on insulin action in the obese Zucker
rat. Metabolism 52:1167-1174.
Terpstra, A.
H. M., A. C. Beynen, H. Everts, S. Kocsis, M. B. Katan and L. Zock. 2002. The
decrease in body fat in mice fed conjugated linoleic acid is due to increases
in energy expenditure and energy loss in the excreta. J. Nutr. 132:940- 945.
Watkins, B.
A., Y. Li and M. F. Seifert. 1999. Bone metabolism and dietary cnjugated
linoleic acid. In: (Ed. M. P. Yurawecz, M. M. Mossoba, J. K. G. Kramer, M. W.
Pariza and G. J. Nelson). Advances in
Conjugated Linoleic Acid Research. Vol. I. AOCS Press, Champaign, IL, pp.
253-275.
Watkins, B.A.,
Y. Li, D.R. Romsos, W.E. Hoffman, K.G.D. Allen, M.F. Seifert. 2003. CLA and
bone modeling in rats. In J. Sebedio, W.W. Christie and R. Adolf (ed) Advances in Conjugated Linoleic Acid
Research, Vol. 2, pp: 218-250. AOCS Press, Champaign, IL.
Yang, Y. M.,
B. Q. Chen, Y. M. Zheng, X. L. Wang, J. R. Liu, Y. B. Xue, R. H. Liu. 2003. The
effects of conjugated linoleic acid on the expression of invasiveness and
metastasis associated gene of human gastric carcinoma cell line Zhonghua Yu
Fang Yi Xue Za Zhi. (in Chinese) 37:26-28.
Yulianto, W.
A. 2003. Asam Linoleat Terkonjugasi,
Nutrien “Ajaib” yang Sarat Manfaat. 20 juni 2003. Jakarta: Harian Kompas.