Tuesday, September 4, 2018

CATATAN BIOAKTIF DAN SINDROM METABOLIK


SINDROM METABOLIK

1.       Obesitas menyebabkan inflamasi, hipertensi, resistensi insulin . Kemudian menyebabkan DM 2, penyakit kardiovaskuler (CVD)
2.       Obesitas menyebabkan penyimpanan lemak di adiposit. hal ini menyebabkan hipertrofi (ukuran sel lemak membesar). selanjutnya terjadi lipid overflow, yaitu akumulasi lemak di jaringan non adipose seperti jantung, liver, otot (terutama diacyl gliserol dan ceramide). hal ini menyebabkan resisten insulin. Dalam jangka panjang akan menyebabkan sindrom metabolik/degeneratif
3.       Resistensi insulin (SSPG) baik < 4.4 mmol/L. Diatas 4.4 penyakit banyak. Diatas 7.8 resiko semakin banyak dibanding yg SSPG lebih rendah. SSPG diukur pada puasa maupun post prandial
4.       NAFLD: Akumulasi lemak tinggi di liver (>= 5%)
5.       Dislipidemia: Profil lipid yang buruk dalam plasma (LDL kolesterol tinggi, HDL kolesterol rendah, Trigliserida darah tinggi)
6.       Sindrom metabolik: glukosa darah tinggi, insulin tidak bekerja, insulin tidak cukup, produksi insulin cukup tapi sel tidak sensitif. salah satu contohnya Diabetes Melitus (DM)
7.       DM 1 (IDDM): 10% dari total penderita diabetes, karena insulin tidak diproduksi (autoimun)
8.       DM 2 (DDM): 90% dari total penderita diabetes, produksi insulin di sel beta berkurang, sensitivitas sel berkurang, didahului oleh obesitas/overweight (berat badan berlebih)
9.       Manajemen DM 1: suntik insulin, olahraga ringan, dan makan berkarbohidrat setelah olahraga >60 menit, cek glukosa darah sebelum olahraga, makan sebelum olahraga jika glukosa darah < 100 mg/dl
10.   Manajemen DM 2: penurunan berat badan, meningkatkan aktivitas fisik, olahraga tanpa konsumsi makan berkarbohidrat dulu sebelumnya, turunkan berat badan 0.5-1 kg per minggu
11.   Reduksi intake karbohidrat dari 65% total kalori menjadi 35% total kalori dilaporkan mampu menurunkan 25% kadar trigliserida darah, diet rendah karbo > 6 bulan memperbaiki profil lipid
12.   Konsumsi makanan tinggi sukrosa dan fruktosa berasosiasi dengan NAFLD, diabetes, obesitas, sindrom metabolik, dll. Karena Fruktosa tidak menstimulasi leptin (enzim yang menstimulasi rasa kenyang) dan menyebabkan de Novo-Lipogenesis secara langsung dan meningkatkan berat badan. Fruktosa tinggi = pro inflamasi
13.   Diet rendah karbo dimulai dengan konsumsi karbo 30 g per hari hingga konsumsi 30-40% saja per hari. ALT (alkaline transferase) adalah enzim di liver yang merupakan indikator NAFLD. Produksinya akan turun dengan diet rendah karbo sekaligus rendah indeks glikemik (GI) dibandingkan diet tinggi karbo/tinggi GI
14.   Kombinasi diet rendah GI dengan olahraga menurunkan post-prandial HYPERINSULINEMIA
15.   Diet tinggi lemak meningkatkan resistensi insulin, mengganggu metabolisme lemak post-prandial, memperburuk NAFLD, dan penyakit jantung koroner
16.   Diet rendah lemak menurunkan LDL
17.   Diet tinggi PUFA mengaktifasi PPAR-α (faktor transkripsi), meningkatkan oksidasi lemak, meregulasi level lipid plasma, Mengurangi NAFLD, resistensi insulin dan inflamasi, memperbaiki dislipidemia dan menurunkan resiko penyakit jantung koroner
18.   Natrium picolinat: suplemen untuk diabetes. Kalau dikombinasikan dengan suntik insulin dapat membantu metabolisme karbohidrat. Namun natrium picolinat hanya diperlukan dalam jumlah sedikit, dan tidak boleh digunakan jika ada komplikasi penyakit lain, atau sedang hamil


BIOAKTIF

1.       Senyawa Non-Nutrient seperti fitokimia mempunyai efek yang kuat terhadap kesehatan
2.       Resveratrol adalah fenol golongan stilbenes yang berfungsi aktivasi sirtuin (memperbaiki metabolisme)
3.       Salah satu isoformnya adalah SIRT 1. SIRT 1 paling banyak dipelajari dan dilaporkan dari penelitian mempunyai efek proteksi terhadap penyakit metabolik dan degeneratif
4.       Komponen bioaktif bekerja pada regulatory sequences di DNA untuk memperbaiki metabolisme

Monday, September 3, 2018

DIET KETO AND DIET KARBO


DIET KARBO

1.       High glycemic index: monosakarida, disakarida, pati
2.       Karbohidrat (karbo) tidak tercerna: inulin, serat, selulosa, semiselulosa
3.       Diet tinggi karbo (karbo > 65%)
4.       Pada penulisan jurnal diet, perlu dipertimbangkan isokalori, waktu perlakuan, subjek penelitian (harus mirip/homogen dalam kisaran sempit), aktivitas fisik (harus ditentukan, sedentary atau aktif), dan jenis karbo agar tidak bias
5.       Diet tinggi GI meningkatkan respon insulin postprandial
6.       Insulin tinggi dalam darah, mengarahkan pathway metabolik pada sintesis asam lemak (karena melimpahnya acetyl CoA -> Malonyl CoA (Acetyl CoA terkarboksilasi) -> sintesis triasil gliserol (akumulasi lemak)
7.       Insulin tinggi dalam darah, mencegah pembongkaran cadangan lemak (lipolisis) pada jaringan adipose dan mencegah oksidasi lemak untuk energi.
8.       Konsumsi tinggi frukotsa meningkatkan kadar trigliserida darah, sehingga kelebihan karbohidrat dikonversi menjadi lemak lewat de novo lipogenesis
9.       berdasarkan penelitian, diet karbo dan protein selama 18 bulan menunjukkan bahwa diet protein meningkatkan FFM dan menurunkan rasio FM/FFM. Diet karbo menurunkan FFM dan meningkatkan FM
10.   FM adl massa jaringan lemak = tidak baik
11.   Berdasarkan sebuah studi, kadar gula darah orang kaukasia lebih cepat turun daripada orang cina. GI darah kaukasia lebih cepat turun daripada GI darah orang malaysia dan orang india


DIET KETO

1.       Diet tinggi lemak Karbo:Lemak:Protein = 35%:45%:20%. Sedangkan diet keto Carbo:Lemak:Protein = 5%:76%:20%
2.       Diet keto meningkatkan oksidasi lemak, HDL, penurunan trigliserida (TG) darah, penurunan kadar glukosa darah, penurunan respon insulin, penurunan akumulasi lemak, menginduksi gen Fibroblast-Growth Factor (FGF-1) yang meningkatkan lipolisis, serum fostat, vitamin D aktif dan TAG clearance
3.       Badan keton bisa digunakan utk energi oleh jantung, ginjal, otot, otak karena bisa menembus barrier pembuluh darah otak
4.       Dalam kondisi normal glukosa dan asam lemak > acetyl CoA. Acetyl CoA ke siklus krebs > acetyl CoA+oxaloacetat > kondensasi (glikogenesis)
5.       Pada diet keto, oxaloacetat (prekursornya piruvat, produk glikolisis rendah karena tidak ada karbo) terbatas sehingga acetyl CoA shunting pathway ke ketogenesis > ketone bodies (beta hidroksi butirat (OHB), acetoacetat dan acetone) > ketogenesis terjadi di liver (tapi liver tidak bs menggunakan ketone bodies)
6.       Diabetic Keto Acidosis = konsentrasi badan keton meningkat berlebihan > terjadi asidosis > pH darah turun
7.       Keunggulan diet keto: energi yang dihasilkan lebih tinggi daripada karbo
8.       Kelemahan: pusing, insomnia, konstipasi, diare, hipoglikemia, tidak mampu mencegah
9.       penurunan fungsi sel Beta pankreas dan sekresi insulin

Sunday, September 2, 2018

EPIDEMIOLOGI GIZI PART 2


SURVEILANS EPID GIZI

1.       Surveilans epidemiologi gizi adalah pengamatan dan pengumpulan informasi terhadap keadaan pangan dan status gizi
2.       Surveilans gizi rumit dan kompleks karena berhubungan dengan berbagai sektor dan kemiskinan
3.       Surveilans gizi merupakan kombinasi sistem tindakan dan informasi yang saling berhubungan dan mendukung
4.       Manfaat surveilans gizi: monitoring variabel dan faktor yang berpengaruh, intervensi program yang tepat, evaluasi program, manajemen program
5.       Tujuan: menyediakan data dan informasi, pemantauan program, peramalan kondisi gizi ke depan berdasarkan trend saat ini
6.       Urutan surveilans: penilaian pendahuluan (siapa, kapan, dimana) > kumpulkan data (sifat data/sumber data) > pengolahan dan analisa data (memahami kualitas data, menarik kesimpulan, melihat kecenderungan data) > penyajian data (tabel, grafik, poligon, spot map) > penyebaran data ke pihak yang berkepentingan (menggunakan bahasa sederahana dan data tertulis)
7.       Langkah surveilans: tentukan masalahnya apa > deskripsikan dg jelas sistem surveilans > komponen operasional (Siapa yang diamati, karakteristik, parameter pengukuran) > perencanaan sumber (dana, tenaga, sarana) > perencanaan tindakan dan evaluasi untuk pengembangan surveilans lebih lanjut


EPIDEMIOLOGI PENYAKIT

1.       Penelitian epidemiologi ada 3: deskriptif, analitik, eksperimen
2.       Manfaat epidemiologi: memberi info untuk administrasi kesehatan, mengetahui penyebab masalah penyakit, mengetahui perkembangan alamiah penyakit
3.       Epidemiologi adalah keadaan yg dipengaruhi manusia, tempat, dan waktu. Sehingga ada 4 macam masalah kesehatan: Epidemi (penyakit tjd dalam komunity atau daerah tertentu), Pandemi (Epidemi yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan biasanya mencakup proporsi populasi yang banyak), Endemi (penyakit secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat atau populasi tertentu), Sporadik
4.       Sehat = fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya. Sakit = keadaan dimana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu perjalanannya. Kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan / tekanan sehingga timbul pada gangguan pada sistem / fungsi dari tubuh
5.       Teori penyakit: triangle (cocok utk tau keterkaitan), laba-laba (Cocok untuk mengetahui sebab akibat), roda (cocok untuk mengetahui  mana yang paling berpengaruh)
6.       Mekanisme pertahanan tubuh ada yang umum (tingkat 1 dan 2) dan khusus (hormonal, kelompok, seluler)
7.       Agen penyebab penyakit ada 2 tipe (primer dan sekunder)
8.       Ada 4 hal yang menyebabkan seseorang sakit: agen penyakit bertambah/resistensi meningkat, host lemah karena gizi berkurang, lingkungan memudahkan penyebaran penyakit misal karena kotor, perubahan lingkungan sehingga host rentan (daerah kumuh)
9.       Model hubungan kausal, single cause > single effect, multiple cause > single effect, multiple cause > multiple effect
10.   Kausal penyakit: mutlak (pasti menyebabkan penyakit) > esensial (memungkinkan terjadi penyakit) > suffisien (butuh beberapa kausal untuk menyebabkan penyakit)
11.   Mengetahui riwayat alamiah penyakit utk: diagnosa, pencegahan, terapi
12.   Tahap alamiah penyakit: prepatogenesis (sehat) > patogenesis (inkubasi, penyakit dini, penyakit lanjut) > pascapatogenesis (sehat, mati, carrier/kronik, cacat)
13.   High grade endemic disease (frekuensi tinggi), low grade endemic disease (frekuensi rendah)
14.   Periodecity siklik (ada siklus tertentu setiap beberapa tahun), periodecity musiman (setiap ada perubahan musim tertentu), seculer trend (perkembangan fenomena penyakit dalam jangka waktu bertahun bahkan berabad-abad)
15.   Disentri Basiler. Periode inkubasi cepat (beberapa hari) kemudian dilanjut dengan periode infeksi dan masa laten. Penyebaran melalui vektor lalat. Pencegahan dengan menjaga kebersihan
16.   Malaria disebabkan oleh protozoa. Vektornya nyamuk. Tersebar secara alamiah (via nyamuk anopheles) dan tidak alamiah (penularan oral, malaria bawaan, jarum suntik)


TRANSISI EPIDEMIOLOGI

1.       Kemajuan kedokteran, pembangunan, dan infrastruktur, wanita bekerja, angka kelahiran rendah (pakai KB), perbaikan sanitasi yg selama ini jd penyabab penyakit menular, perubahan struktur masyarakat dari agraris ke industri, peningkatan pelayanan dan kualitas layanan kesehatan > angka harapan hidup tinggi > lansia meningkat > pergeseran pola penyakit
2.       Transisi epidemiologi adalah suatu pola perubahan penyakit dalam masyarakat dimana akan terjadi pergeseran pola penyakit dan pola sebab kematian dalam masyarakat dengan menurunnya angka penyakit menular tertentu dan meningkatnya angka berbagai penyakit tidak menular
3.       Transisi fertilitas: fertilitas tinggi > fertilitas rendah
4.       Transisi gaya hidup: merokok, konsumsi lemak, sedentary (malas bergerak), rendah karbohidrat kompleks (sebagai akibat dari urbanisasi, globalisasi, industrialisasi)
5.       Transisi pelayanan kesehatan: mortalitas bayi turun, kontrasepsi
6.       Transisi ekonomi: variasi/perbedaan sosio-ekonomi yang sangat luas
7.       Transisi epidemiologi ada 2 pengertian (Omran): statis (diawali dengan penyakit menular dan diakhiri penyakit tidak menular), dinamis (pola penyakit berubah sebagai akibat perubahan demografi, sosial ekonomi, teknologi dan politis)
8.       Tahap transisi epid terbagi 3: Tahap I: the era of festilence and famine (kematian tinggi, kelahiran tinggi, banyak penyakit menular), Tahap II: the era of receding pandemic (kematian menurun dengan pesat karena ditemukan obat, kelahiran meningkat pesat), Tahap III: the era of receding pandemic (kelahiran menurun akibat urbanisasi, pendidikan, dan peralatan kontrasepsi. kematian menurun tapi tidak sepesat tahap II), Tahap IV: the era of degenerative and manmade disease (kematian dan kelahiran di titik terendah, hampir nol. Tahap ini identik dengan penyakit degeneratif)
9.       Mekanisme transisi epidemiologi: Penurunan fertilitas yang akan mempengaruhi struktur umur, Perubahan faktor risiko yang akan mempengaruhi insiden penyakit, Perbaikan organisasi dan teknologi pelayanan kesehatan yang berpengaruh pada Crude Fatality Rate (CFR), Intervensi Pengobatan
10.   Konsekuensi transisi kesehatan bagi negara berkembang: dampak negatif ekonomi makro dan mikro, beban meningkat pada usia produktif
11.   Transisi penyakit di indonesia: defisiensi gizi/malnutrition dan juga obesitas/over nutrition (karena tidak seimbangnya penyebaran pangan, ekonomi, akses, infrastruktur, fasilitas kesehatan)
12.   Pencegahan: primer (ke populasi beresiko: ibu hamil, anak/balita, dan lansia), sekunder (skrining dan deteksi dini), tersier (optimal survivor, dukungan dari keluarga, rehabilitasi)

Friday, August 31, 2018

EPIDEMIOLOGI GIZI


PENDAHULUAN EPIDEMIOLOGI

1.       Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari kejadian pada suatu masyarakat
2.       Epidemiologi gizi adalah ilmu yang mempelajari sebaran, besar, dan determinan masalah gizi dan penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi (diet dan kesehatan. Hubungan pangan dan penyakit)
3.       Epidemiologi ada 2, yaitu: epidemiologi deskriptif (frekuensi dan distribusi) dan epidemiologi analitik (sebab akibat)
4.       Tujuan epidemiologi adalah menggambarkan distribusi dan ukuran masalah penyakit pada populasi manusia, dan sebagai landasan ilmiah untuk penyusunan kebijakan gizi dan peningkatan kesehatan masyarakat
5.       Ruang lingkup: determinan, penyebab, sebab-akibat, distribusi, penyebaran, frekuensi penyakit dan upaya penanganannya
6.       Batasan epidemiologi: sudut   pandang   yang   lebih   luas   mengenai bagaimana  diet  mempengaruhi   atau  memelihara    kesehatan  pada   tingkat individu  dan  populasi
7.       Segitiga epidemiologi (host, environment, agent)
8.       Zat gizi harus seimbang, jika kurang atau berlebihan akan menyebabkan kematian
9.       Pada bagan riwayat penyakit, setelah individu melewati penyakit lanjut, akan ada 5 kemungkinan. yaitu: Sehat, cacat, carrier, kronis, atau mati


INTERAKSI HOST-AGEN-LINGKUNGAN

1.       Elemen hidup (bakteri, parasit, protozoa) atau mati (toksin, kolesterol berlebih, radiasi) yang jika kontak dengan manusia pada kondisi rentan akan menyebabkan/memudahkan timbulnya penyakit
2.       Agen bisa manusia. Contohnya carrier (menderita penyakit tertentu tetapi tidak menunjukkan gejala klinis)
3.       Macam-macam carrier: Carrier in apparent Infections (terkena penyakit tertentu tetapi  tidak menunjukkan gejala klinis), Incubatory carrier (menularkan penyakit sebelum penyakit tersebu inkubasi. Contih: penderita HBV), Convalesent carier (seseorang menderita infeksi akut kemudian sehat. Setelah sehat, ia tetap bisa menularkan penyakit yang dahulu dideritanya, contohnya: obat yang tidak adekuat pada penderita salmonelosis), Chronic carrier (kasus yang berlanjut infeksius dalam jangka waktu 1 tahun. Contoh: tipus, hepatitis)
4.       Penularan dari agen ke host dapat secara langsung maupun tidak langsung melalui media. Langsung: kontak langsung dan droplet (TBC), tidak langsung/lewat media vehicle borne atau vector borne (air, biologis, mekanis, lalat, sperm)
5.       Faktor Host: umur, jenis kelamin, ras, genetik, status fisiologis, imunologis, nutrisi, status perkawinan
6.       Imunitas individu ada 4. Imunitas alamiah aktif (dari antibodi diri sendiri), imunitas alamiah pasif (bayi baru lahir menddapat imun dari ibunya), imunitas didapat aktif (vaksinasi menggunakan vaksin yang diberi virus hidup yang sudah dilemahkan), dan imunitas didapat pasif (pemberian vaksin dalam bentuk antibodi)
7.       Imunitas herd (imunitas di suatu populasi). Jika populasi tersebut memiliki imunitas herd maka penyakit tertentu susah menjangkiti populasi tersebut.
8.       Faktor lingkungan: fisik, biologis, sosial ekonomi
9.       4 macam interaksi: Interaksi Agent- Lingkungan, Interaksi Host-lingkungan, Interaksi Host-agent, Interaksi Agent-host-lingkungan
10.   Timbangan keseimbangan John Gordon (kalau salah satu komponen dalam timbangan tersebut dalam kondisi tidak seimbang maka terjadi penyakit/sakit)
11.   Menurut John Gordon, penyakit bisa terjadi karena: ada agen yang menyerang host, imunitas host tidak cukup, ada interaksi host-agen di lingkungan yang mendukung terjadinya suatu penyakit
12.   Tahap prepatogenesa (sehat), patogenesa (sakit). Timbangan Gordon bersifat dinamis tergantung penyebabnya

Thursday, August 23, 2018

Q and A Food Consmption

KONSUMSI PANGAN DI BERBAGAI NEGARA


1.       Perbandingan belanja pangan antara negara maju dan negara berkembang
2.       Di negara maju: jumlah banyak, variasi banyak, dominasi pangan olahan, tinggi protein hewani, tinggi lemak
3.       Di negara berkembang: jumlah sedikit, variasi sedikit, dominasi pangan segar (raw), rendah protein hewani, rendah lemak
4.       Faktor penentu pola konsumsi: statis (letak geografis), dinamis (industrialisasi, pendapatan, pendidikan dan budaya). Yang dinamis berhubungan dengan gaya hidup
5.       Pola konsumsi di indonesia belum merata. Khususnya di asia timur. Asia timur masih banyak yang rawan pangan. Produktivitas menurun seiring tumbuhnya jumlah penduduk yang pesat
6.       Indonesia adalah negara kedua konsumsi mie terbanyak di dunia. hal ini karena sumber energi utama indonesia adalah karbohidrat (61%)
7.       Pada pola pangan harapan, konsumsi tertinggi adalah buah dan sayur (30%), sereal (25%), protein hewani (24%)
8.       Pola konsumsi ideal indonesia dulu yaitu: 4 sehat 5 sempurna. Sekarang yaitu 4 prinsip (makanan beraneka ragam, pola hidup bersih, pola hidup aktif dan olahraga, pantau berat badan)
9.       Malaysia dan indonesia adalah negara dengan konsumsi perkapita terbesarnya adalah karbohidrat
10.   Australia: konsumsi terbesarnya adalah buah dan sayur
11.   Mediterania: konsumsi terbesarnya adalah buah dan sayur, olive oil, grain
12.   Berdasarkan penularannya, penyakit terbagi menjadi 2: communicable disease/ penyakit menular. penyakit ini umumnya disebabkan oleh sanitasi dan higieni yang rendah. sedangkan non communicable disease (NCD)/penyakit tidak menular salah satunya dipengaruhi oleh gaya hidup yang overweight/obesitas
13.   Dibandingkan communicable disease (34%), non communicable disease prevalensinya lebih tinggi (52%) di berbagai negara di seluruh dunia. Namun pada negara berkembang/ kelompok ekonomi menengah kebawah, prevalensi kematiannya lebih tinggi daripada di negara maju/kelompok ekonomi menengah keatas. Hal ini karena negara maju memiliki berbagai fasilitas untuk deteksi dini penyakit dan memberikan perawatan memadai untuk mencegah kematian akibat penyakit tersebut
14.  Empat penyakit NCD utama penyebab kematian adalah penyakit kardiovaskuler (CVD) > kanker > respiratory disease > diabetes
15.   Untuk mencegah NCD, perlu dilakukan intervensi fiskal. Salah satunya dengan menaikkan cukai rokok dan minuman beralkohol
16.   Penyebab NCD adalah obesitas. Prevalensi obesitas pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki di berbagai negara. Penyebab utamanya adalah karena ketidakcukupan aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan merokok

Wednesday, August 22, 2018

Q and A FUNCTIONAL FOOD REGULATION


REGULASI PANGAN FUNGSIONAL

1.       Pangan fungsional (pangfus) harus diregulasi secara pre-market (oleh BPOM) dan post-market (inspeksi mendadak)
2.       Klaim adalah uraian yang secara tidak langsung menyarankan tentang karakteristik produk berkenaan dengan asal usul, kandungan, khasiat,  komposisi, dan faktor mutu produk
3.       Tujuan klaim: perlindungan konsumen, fasilitasi perdagangan, inovasi produk, inovasi marketing (klaim harus sesuai undang-undang agar tidak mengecoh/menyesatkan konsumen saat membeli produk)
4.       Materi yang diatur: kandungan, peruntukan/penggunaan, label/iklan, jenis, jumlah komponen bioaktif pada pangfus
5.       Iklan pangan dan label yang beredar harus sesuai dengan klaim saat pendaftaran. Pencantuman klaim harus berdasarkan kajian ilmiah/pengujian di laboratorium baik secara pre-klinis maupun klinis. Pangan berklaim baru bisa di-iklankan jika sudah disetujui BPOM.
6.       Hal yg harus dihindari saat membuat klaim, yaitu: misleading, klaim yang menimbulkan ketakutan pada konsumen, menyebabkan konsumen over konsumsi, dan lain-lain
7.       Klaim pangfus tidak boleh: dapat mengobati atau mencegah penyakit tapi klaim di kemasannya yaitu "penurunan resiko (pencegah adalah peran suplemen dan pengobatan peran obat), dapat memenuhi kebutuhan semua nutrisi." klaim kesehatan ini didasarkan pada diet total
8.       Tim mitra bestari adalah pakar yang ditunjuk untuk mengkaji keamanan pangan bersama BPOM
9.       Label pangan bertujuan agar konsumen mendapat informasi yang tidak menyesatkan, serta terbentuk perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab
10.   Label produk pangan harus menggunakan bahasa negara produk tersebut diedarkan
11.   Bagaimana dengan regulasi FOSHU di jepang? Produk yang telah memenuhi standar FOSHU akan diberikan label FOSHU dan dipasarkan sebagai pangan fungsional
12.   FOSHU sebagai pangfus harus memenuhi syarat bahwa FOSHU harus dikonsumsi sebagai diet sehari-hari, bukan dikonsumsi pada saat-saat tertentu saja. karena jika dikonsumsi di saat-saat tertentu (contoh: ketika sedang sakit) perannya berubah menjadi suplemen atau obat
13.   Pangan fungsional (special nutritional food) di jepang ada 2 macam. Pangan yang diperkaya (makanan yang ditambahkan nutrien, vitamin/mineral) dan makanan dengan penambahan nutrisi tertentu yang spesifik (susu formula bayi, susu formula ibu hamil, makanan untuk pasien diabetes/obesitas baik single maupun combined nutrient)
14.   Dua produk FOSHU yang terkenal di Jepang, yaitu: Amile S (mengandung peptida laktotripeptida) dan Peptio (Dodekapeptida) untuk bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah
15.   Di Cina, pangfus dikenal dengan nama “makanan kesehatan” yang diatur oleh FHL dan terbagi menjadi 3 kategori yaitu 1) Fortified foods, (2) Special Nutrition Foods, dan (3) Foods for Special Health Use
6. Regulasi pangfus di setiap negara berbeda-beda. karena itu dalam memasarkan produk pangfus ke berbagai negara yang berbeda, perlu mengetahui peraturan di negara tersebut agar produk pangfus yang akan dipasarkan ke konsumen dapat lolos seleksi sebagai pangfus tersertifikasi

Sunday, August 19, 2018

Q and A Functional Food

Pangan Fungsional (Pangfus)
1.       Saat ini orang mengonsumsi pangan modern (tinggi produk hewani/kaya protein hewani). Padahal seharusnya mulai beralih ke produk dari tanaman yaitu pangan fungsional
2.       Pangan fungsional adalah pangan yang dapat membantu fungsi metabolisme tubuh (memiliki efek  fisiologis tertentu) sehingga dapat meningkatkan kesehatan atau bermanfaat bagi kesehatan. Pangfus harus dapat dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman dan memiliki karakteristik sensori seperti penampakan, warna, tekstur atau konsistensi dan citarasa yang dpt diterima konsumen. jadi bukan berbentuk kapsul, puyer, atau tablet (menurut BPOM)
3.       Pangfus bisa meningkatkan kesehatan dibandingkan produk sejenisnya. Misalnya, biskuit pangfus dapat meningkatkan kesehatan dibanding biskuit non pangfus karena ada kandungan tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan
4.       Nutraceutical (suplemen) adalah suplemen pangan yang mengandung fitokimia (bahan bioaktif) yang dapat meningkatkan kesehatan atau pencegahan penyakit. Nutraceutical bukan mengobati, karena mengobati adalah efek obat bukan efek dari pangfus maupun suplemen
5.       Bahan fungsional ada 2, yaitu: Zat gizi (protein, karbohidrat, vitamin, lemak) dan non zat gizi (fitokimia). Bahan fungsional adalah bahan pangan yang bisa memberikan efek kesehatan disamping zat gizi yang dikandungnya (manfaat umumnya), serta terbukti tidak berbahaya. Contoh: madu. Fungsi umum: pemanis. Fungsi fungsional: antioksidan. toksisitas: aman/tidak berbahaya
6.       Senyawa fungsional dalam pangan: fenol/polifenol, serat, gula alkohol, asam lemak tidak jenuh, fitosterol, prebiotik, probiotik
7.       Pangfus di jepang dikenal dengan FOSHU
8.       Berdasarkan konsep FOSHU, pangfus harus dikonsumsi dalam bentuk makanan (non tablet/kapsul), aman dikonsumsi sehari-hari sebagai diet, tidak menurunkan nilai gizi kandungannya awalnya
9.       Tujuan konsumsi pangfus: pencegah penyakit, meningkatkan sistem imun, regulasi ritme fisik tubuh, recovery setelah sakit
10.   Kenapa mulai dikembangkan penelitian tentang pangfus? Karena biaya perawatan orang sakit mahal sehingga mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati penyakit, banyak lansia, banyak yang mulai sadar pentingnya kesehatan, ada berbagai hasil penelitian epidemiologi bahwa diet berhubungan dengan penyakit, peluang produk komersil bagi industri (pasarnya lebih besar daripada obat yang cuma dikonsumsi oleh orang yang sudah sakit. sementara pangan fungsional boleh dikonsumsi orang sehat, orang beresiko, maupun penderita)
11.   Pangfus memiliki nilai penting 7.1 dari 10
12.   Pangfus yang berperan sebagai antioksidan: brokoli, tomat, lemon
13.   Pangfus yang berperan sebagai pereduksi resiko CVD: brokoli, lemon
14.   Pangfus yang berperan sebagai penjaga sistem imun: wortel, bawang bombay
15.   Pangfus yang berperan meningkatkan kesehatan jantung: teh, salmon, tuna
16.    Pangfus yang berperan mengurangi gangguan saat menopause: protein kedelai
17.    Pangfus yang berperan menjaga kesehatan kemih: bluberi, cranberi
18.    Pangfus yang berperan menurunkan tekanan darah: protein kedelai, susu
19.    Pangfus yang berperan meningkatkan kesehatan pencernaan: madu
20.    Pangfus yang berperan sebagai antibakteri: madu, bawang putih
21.    Pangfus yang berperan menjaga kesehatan tulang: susu, keju

Thursday, August 16, 2018

Q and A Sugar and Polysaccharide


1.       Gula (sakarida) terbagi 4 yaitu monosakarida (C5 pentosa dan C6 heksosa), disakarida (sukrosa, maltosa), oligosakarida (rafinosa), polisakarida (pati, selulosa, hemiselulosa, kitin)
2.       Karbohidrat berperan sebagai sumber energi (glukosa dan glikogen), pembentuk dinding sel tanaman (selulosa, hemiselulosa), ekoskeleton insekta (kitin)
3.       Aldosa tersusun dari 3C (contoh: gliseraldehid), ketosa tersusun dari 3C (contoh: dihidroksi aseton)
4.       Biji-bijian mengandung banyak oligosakarida (rafinose, stachyose) yg sangat sulit dicerna di usus halus karena itu langsung masuk ke usus besar. Di usus besar, oligosakarida ini digunakan oleh mikroflora usus
5.       Frukto oligosakarida adalah gula turunan buah yang mendorong pertumbuhan bifidobakteria di usus. Bifidobacteria ini akan memproduksi antibiotik alami untuk melawan E.coli dan streptococcus. Semakin tua seseorang, bifidobacteria semakin berkurang sehingga mudah terserang oleh E.coli dan streptococcus
6.       Oligosakarida ini digunakan sebagai pangan fungsional karena: menghasilkan energi sangat rendah/tidak bisa dicerna usus (sorbitol, manitol, raffinose), digunakan oleh mikroflora usus (raffinose, stakiosa), dan tidak menstimulasi sekresi insulin (sorbitol, erythriol), mencegah karies gigi (maltitol, sorbitol), diet rendah kalori karena dapat dicerna tapi tidak diserap (erythriol), mencegah obesitas karena mencegah sintesa asam lemak (xylitol)
7.       Oligosakarida (neosugar, dll) tidak ada yang dapat dicerna usus, kecuali palatinosa dan coupling sugar
8.       Urutan oligosakarida menjadi energi: ligosakarida (raffinose, maltitol, neosugar) > usus halus > tidak tercerna > usus besar > digunakan bakteri (BAL, bifidobacteria) > dihasilkan SCFA (asam Asetat, propionat, butirat) > energi (50% energi sukrosa)
9.       Gula yang tidak menyebabkan sekresi insulin ini jika dikonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan diare karena gas hasil fermentasi menyebabkan flatulensi dan adanya perubahan osmotik cairan usus
10.   Jika seseorang mengonsumsi sukrosa, sukrosa (gula) yang tersisa di mulut akan diubah oleh S. mutan jadi asam laktat sehingga pH mulut rendah (<5,5) dan terjadi karies gigi (Ca lepas dan enamel rusak/demineralisasi). Saat karies gigi bakteri masuk ke pulpa dentis sehingga terjadi abses dan infeksi akar gigi. S. mutan tidak dapat menggunakan coupling sugar dan palatinosa, sehingga tidak terbentuk asam laktat dan pH mulut tidak turun. Monooligosakarida rendah energi lain seperti manitol dan sorbitol lebih aman untuk gigi
11.   Gula alkohol (poliol) secara alami ada di buah dan sayur dalam bentuk monosakarida (manitol, sorbitol, xylitol) dan disakarida (maltitol, palatinit)
12.   Manitol banyak digunakan di permen karet. Xylitol diproduksi dari bagasse tebu. Sorbitol dan xylitol digunakan sebagai cairan infus parenteral
13.   Erythriol tidak menaikkan kadar gula darah. Tingkat kemanisannya hanya 70% dibanding gula biasa
14.   Gula alkohol masih terasa manis. Yang paling manis adalah erythriol dan xylitol, sedangkan galaktitol dan laktitol  memiliki tingkat kemanisan terendah

Q and A Antioxidant


1.       Antioksidan berperan menghambat atau mencegah oksidasi oleh radikal bebas. Antioksidan baik untuk mempertahankan mutu pangan
2.       Radikal bebas adalah atom yang reaktif karena kehilangan satu molekul elektron > mengambil elektron dari atom lain > reaksi berantai > jaringan tubuh rusak > sakit
3.       Radikal bebas merupakan proses normal. Namun jika radikal bebas bertemu dengan asam lemak tak jenuh (punya ikatan rangkap), ia akan mengoksidasi lemak tersebut sehingga terjadi kerusakan sel (kerusakan DNA, sel, lipid peroksidasi, autoimun)
4.       Antioksidan ada 2: Alami dan sintetik. Alami (golongan flavonoid, tanin, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol, asam organik) dan sintetik atau buatan (BHA, BHT, TBHQ, tokoferol)
5.       TBHQ (utk minyak/lemak nabati), BHA (larut lemak, tidak larut air), BHT (sinergis jika digunakan dg BHA), tokoferol (larut lipid)
6.        Antioksidan tidak boleh berasa dan berbau. Kekurangan antioksidan: tidak bisa memperbaiki lipid yag sudah tengik, tidak bisa memperbaiki kerusakan karena mikroba atau hidrolisis, tidak bisa memperbaiki flavour lipid
7.       Autooksidasi 3 tahap: inisiasi > propagasi > terminasi
8.       Antioksidan tubuh ada 3, yaitu: Antioksidan primer (mencegah terbentuknya radikal bebas. Co/ enzim SOD, Selenium), antioksidan sekunder (mencegah terjadinya reaksi berantai. Co/ vit E, vit c, beta karoten), antioksidan tersier (memperbaiki kerusakan sel akibat radikal bebas. Rx ini mencegah terjadinya kanjer. Co/metionin sulfoksi dan reduktase)
9.       Mekanisme antioksidan ada 2. Fungsi primer yaitu memberikan 1 atom H ke radikal bebas agar stabil. Fungsi sekunder yaitu memperlambat autooksidasi dg cara pembentukan kompleks antara lipid n antioksidan
10.   Antioksidan dapat berperan sebagai prooksidan dalam konsentrasi tinggi
11.    Antioksidan sekunder + antioksidan primer > sinergis. Efektifitas antioksidan primer meningkat
12.   Jika antioksidan diberikan se-awal mungkin, ia lebih efektif bekerja dibandingkan diberikan setelah oksidasi lipid berlangsung
13.   Berdasarkan asal terbentuknya, antioksidan ada 2, yaitu: Intraseluler (dari dalam sel), dan ekstraseluler (dari luar sel termasuk makanan)
14.   Stres oksidatif adl kondisi ketidakseimbangan radikal bebas dan senyawa prooksidan di dalam tubuh > aktivitas radikal bebas > spesies oksigen reaktif (SOR) > kerusakan sel dan genetik > penyakit degeneratif dan penuaan
15.   Stres oksidatif dipercepat oleh makanan rendah gizi, adanya xenobiotik dari makanan n lingkungan berpolusi
16.   Produk antioksidan di pasaran berasal dari bahan baku kaya antioksidan atau fortifikasi antioksidan
17.   Penyakit gastro-enterologi pada pasien kholestatik meningkatkan MDA eritrosit > perlu vit E dosis tinggi
18.   Maag karena radikal bebas dengan defisiensi antioksidan
19.   Antioksidan melindungi LDL dan VLDL dari oksidasi. Karena kalau sampai teroksidasi akan menjadi aterosklerosis > awal mula CVD
20.   Tumor atau kanker karena kerusakan DNA pengkode. Antioksidan bekerja dengan cara mencegah SOR dan mencegah proliferasi sel kanker

CATATAN BIOAKTIF DAN SINDROM METABOLIK

SINDROM METABOLIK 1.        Obesitas menyebabkan inflamasi, hipertensi, resistensi insulin . Kemudian menyebabkan DM 2, penyakit kardi...