SURVEILANS EPID GIZI
1.
Surveilans epidemiologi gizi adalah pengamatan dan
pengumpulan informasi terhadap keadaan pangan dan status gizi
2.
Surveilans gizi rumit dan kompleks karena
berhubungan dengan berbagai sektor dan kemiskinan
3.
Surveilans gizi merupakan kombinasi sistem
tindakan dan informasi yang saling berhubungan dan mendukung
4.
Manfaat surveilans gizi: monitoring variabel dan
faktor yang berpengaruh, intervensi program yang tepat, evaluasi program, manajemen
program
5.
Tujuan: menyediakan data dan informasi,
pemantauan program, peramalan kondisi gizi ke depan berdasarkan trend saat ini
6.
Urutan surveilans: penilaian pendahuluan (siapa,
kapan, dimana) > kumpulkan data (sifat data/sumber data) > pengolahan dan
analisa data (memahami kualitas data, menarik kesimpulan, melihat kecenderungan
data) > penyajian data (tabel, grafik, poligon, spot map) > penyebaran
data ke pihak yang berkepentingan (menggunakan bahasa sederahana dan data
tertulis)
7.
Langkah surveilans: tentukan masalahnya apa >
deskripsikan dg jelas sistem surveilans > komponen operasional (Siapa yang
diamati, karakteristik, parameter pengukuran) > perencanaan sumber (dana,
tenaga, sarana) > perencanaan tindakan dan evaluasi untuk pengembangan surveilans
lebih lanjut
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
1.
Penelitian epidemiologi ada 3: deskriptif, analitik,
eksperimen
2.
Manfaat epidemiologi: memberi info untuk administrasi
kesehatan, mengetahui penyebab masalah penyakit, mengetahui perkembangan
alamiah penyakit
3.
Epidemiologi adalah keadaan yg dipengaruhi manusia,
tempat, dan waktu. Sehingga ada 4 macam masalah kesehatan: Epidemi (penyakit tjd
dalam komunity atau daerah tertentu), Pandemi (Epidemi yang terjadi dalam
daerah yang sangat luas dan biasanya mencakup proporsi populasi yang banyak), Endemi
(penyakit secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat atau
populasi tertentu), Sporadik
4.
Sehat = fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang
berusaha mempengaruhinya. Sakit = keadaan dimana proses kehidupan tidak lagi
teratur atau terganggu perjalanannya. Kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu
organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan / tekanan sehingga
timbul pada gangguan pada sistem / fungsi dari tubuh
5.
Teori penyakit: triangle (cocok utk tau
keterkaitan), laba-laba (Cocok untuk mengetahui sebab akibat), roda (cocok untuk mengetahui mana
yang paling berpengaruh)
6.
Mekanisme pertahanan tubuh ada yang umum (tingkat
1 dan 2) dan khusus (hormonal, kelompok, seluler)
7.
Agen penyebab penyakit ada 2 tipe (primer dan
sekunder)
8.
Ada 4 hal yang menyebabkan seseorang sakit: agen
penyakit bertambah/resistensi meningkat, host lemah karena gizi berkurang,
lingkungan memudahkan penyebaran penyakit misal karena kotor, perubahan lingkungan
sehingga host rentan (daerah kumuh)
9.
Model hubungan kausal, single cause > single
effect, multiple cause > single effect, multiple cause > multiple effect
10.
Kausal penyakit: mutlak (pasti menyebabkan
penyakit) > esensial (memungkinkan terjadi penyakit) > suffisien (butuh
beberapa kausal untuk menyebabkan penyakit)
11.
Mengetahui riwayat alamiah penyakit utk:
diagnosa, pencegahan, terapi
12.
Tahap alamiah penyakit: prepatogenesis (sehat)
> patogenesis (inkubasi, penyakit dini, penyakit lanjut) >
pascapatogenesis (sehat, mati, carrier/kronik, cacat)
13.
High grade endemic disease (frekuensi tinggi), low
grade endemic disease (frekuensi rendah)
14.
Periodecity siklik (ada siklus tertentu setiap
beberapa tahun), periodecity musiman (setiap ada perubahan musim tertentu),
seculer trend (perkembangan fenomena penyakit dalam jangka waktu bertahun bahkan
berabad-abad)
15.
Disentri Basiler. Periode inkubasi cepat
(beberapa hari) kemudian dilanjut dengan periode infeksi dan masa laten. Penyebaran
melalui vektor lalat. Pencegahan dengan menjaga kebersihan
16.
Malaria disebabkan oleh protozoa. Vektornya
nyamuk. Tersebar secara alamiah (via nyamuk anopheles) dan tidak alamiah
(penularan oral, malaria bawaan, jarum suntik)
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
1.
Kemajuan kedokteran, pembangunan, dan
infrastruktur, wanita bekerja, angka kelahiran rendah (pakai KB), perbaikan
sanitasi yg selama ini jd penyabab penyakit menular, perubahan struktur
masyarakat dari agraris ke industri, peningkatan pelayanan dan kualitas layanan
kesehatan > angka harapan hidup tinggi > lansia meningkat > pergeseran
pola penyakit
2.
Transisi epidemiologi adalah suatu pola perubahan
penyakit dalam masyarakat dimana akan terjadi pergeseran pola penyakit dan pola
sebab kematian dalam masyarakat dengan menurunnya angka penyakit menular
tertentu dan meningkatnya angka berbagai penyakit tidak menular
3.
Transisi fertilitas: fertilitas tinggi >
fertilitas rendah
4.
Transisi gaya hidup: merokok, konsumsi lemak,
sedentary (malas bergerak), rendah karbohidrat kompleks (sebagai akibat dari urbanisasi,
globalisasi, industrialisasi)
5.
Transisi pelayanan kesehatan: mortalitas bayi
turun, kontrasepsi
6.
Transisi ekonomi: variasi/perbedaan
sosio-ekonomi yang sangat luas
7.
Transisi epidemiologi ada 2 pengertian (Omran): statis
(diawali dengan penyakit menular dan diakhiri penyakit tidak menular), dinamis (pola penyakit
berubah sebagai akibat perubahan demografi, sosial ekonomi, teknologi dan politis)
8.
Tahap transisi epid terbagi 3: Tahap I: the era
of festilence and famine (kematian tinggi, kelahiran tinggi, banyak penyakit
menular), Tahap II: the era of receding pandemic (kematian
menurun dengan pesat karena ditemukan obat, kelahiran meningkat pesat), Tahap III: the
era of receding pandemic (kelahiran menurun akibat urbanisasi,
pendidikan, dan peralatan kontrasepsi. kematian menurun tapi tidak sepesat tahap
II), Tahap IV: the era of degenerative and manmade disease (kematian dan
kelahiran di titik terendah, hampir nol. Tahap ini identik dengan penyakit
degeneratif)
9.
Mekanisme transisi epidemiologi: Penurunan fertilitas yang akan mempengaruhi
struktur umur, Perubahan faktor
risiko yang akan mempengaruhi insiden penyakit, Perbaikan organisasi dan
teknologi pelayanan kesehatan yang berpengaruh pada Crude Fatality Rate (CFR), Intervensi
Pengobatan
10.
Konsekuensi transisi kesehatan bagi negara
berkembang: dampak negatif ekonomi makro dan mikro, beban meningkat pada usia
produktif
11.
Transisi penyakit di indonesia: defisiensi gizi/malnutrition dan juga obesitas/over nutrition (karena tidak seimbangnya penyebaran pangan, ekonomi, akses,
infrastruktur, fasilitas kesehatan)
12.
Pencegahan: primer (ke populasi beresiko: ibu
hamil, anak/balita, dan lansia), sekunder (skrining dan deteksi dini), tersier
(optimal survivor, dukungan dari keluarga, rehabilitasi)
No comments:
Post a Comment